MBANGUN PARADESA

Mengabarkan kegiatan pertanian kulawarga gugurgunung dalam menyemarakkan dunia pertanian. Kegiatan ini mengusung semangat desa purwa yang setahap demi setahap makin terkumpul dan terhimpun masyarakat dengan rasa kamanungsan yang utuh.

MAWAS DIRI PADA PETANG

MAWAS DIRI PADA PETANG Sore memungkasi diri dan peran pengawal waktu berikutnya diambil alih oleh petang. Petang diserap dari kata ‘peteng’ yang artinya gelap. Belum malam bukan lagi sore namun sudah gelap. Inilah awal waktu perpindahan dari siang menuju malam, dari terang menuju gelap. Kondisi perpindahan ini dianjurkan untuk berada di rumah, memagari hidup. Rumah […]

Continue reading

MAWAS DIRI PADA SORE

MAWAS DIRI PADA SORE Mereduplah hari yang benderang menuju keteduhan. Sikap sikap yang membumbung mulai mereda dan berubah menjadi sikap sikap penuh harap. Pada jam-jam ini banyak yang sudah lelah, ada yang mengalah, ada yang menyerah, ada yang berserah. Pada sore manusia diingatkan lagi kepada kesungguhan memahami makna keindahan. Yakni keindahan yang dibawa dengan ketenangan, […]

Continue reading

MAWAS DIRI PADA SIANG

MAWAS DIRI PADA SIANG Ketika benderang mengungkap aneka benda dan munculah selaksa warna, sianglah menjadi petugas utamanya. Siang menganjurkan pandangan luas dan penuh keanekaan. Seiring dengan banyak yang terungkap semakin banyak pula pihak (yang terbiasa menggelapkan) merasa dirugikan. Pergesekan kutub gelap dan terang pun terhampar sebagai tema utama. Pergesekan yang menimbulkan panas, membuat orang menjadi […]

Continue reading

MAWAS DIRI PADA PAGI

MAWAS DIRI PADA PAGI Pagi tidak bosan mengajarkan kebeningan. Kembali menyuguhkan kesejukan dan kesegaran. Ia ibarat sebuah bayi yang suci. Pada kedatangannya tidak banyak makhluk melakukan perbuatan maksiat, hampir semuanya bermanfaat. Orang bangun mencuci muka, menyucikan diri, menjalankan peribadatan, menyapu halaman, menuju sawah, mempersiapkan diri pada hari yang memerlukan kesiapan. Pagi mengantar dengan begitu indah […]

Continue reading

ISLAM

ISLAM Islam adalah berserah diri, damai, pasrah, menghamba. Berbicara Islam adalah berbicara kesemestaan, di dalam Islam tersusun kumpulan prilaku-prilaku Silmi. Dimana Silmi adalah prilaku yang berkarakter menebarkan Salam. Menebarkan salam ialah memastikan kehadirannya tidak mengganggu oranglain, tidak mengusik, tidak mencederai, menjamin dirinya tidak akan mengganggu martabat, harta, dan darah pihak lain. Penebar salam memastikan keselamatan […]

Continue reading

SYAHID JIHAD

SYAHID JIHAD Syahid, seakar kata dengan syahadah; Bersaksi dari sejak dilahirkan hingga dimatikan. Berperang mempertahankan kesaksian tidak mudah, ia butuh perjuangan. Siapa saja yg berjuang mempertahankan kesaksiannya adalah seorang Mujahid, ketika mati dengan kondisi istiqomah berjuang menjunjung kesaksian ia mati syahid dlm jihad. Ia dihitung terus berperang dimanapun tempatnya, sebab musuh utama adalah dirinya sendiri […]

Continue reading

ARAB

ARAB Oleh sebab itu jangan dikira Tuhanku hanya akan mengakui seseorang sebagai hambanya dengan syarat bisa berbahasa Arab atau tidak, fasih atau tidak, dlsb. Tuhanku lah yang menciptakan segala bangsa dan bahasa, yang membuatnya bersuku-suku dan berbeda-beda.

Continue reading

SYAR’I, THARIQ, SIROTH

SYAR’I, THARIQ, SIROTH Dalam Agama Islam, bahwa seluruh alam semesta ini sudah Islam. Artinya telah tunduk dan berserah pada sebuah sistem Maha Tunggal. Manusia yang diberikan akal justru yang perlu memproses diri dengan kesadaran mengabdi untuk menjadi bagian dari semesta yang tunduk dan pasrah. Akal diberikan kepada manusia sebagai karunia istimewa untuk menjadi makhkuk yang […]

Continue reading

PAWANG & DUKUN

PAWANG & DUKUN Dengan sangat penuh rasa iba, hari ini tengah terjadi pengulangan besar-besaran penggerusan kualitas akhlak hingga manusia sangat menjadi-jadi. Bukan hanya mengulang peristiwa Nabi Nuh yang akan menuai banjir, namun peristiwa kesalahan umat manusia semua Nabi sekaligus diramut jadi satu dan dirayakan dengan sukacita. Bisa dihitung sendiri kira-kira apa azab apa yang akan […]

Continue reading

TUNAI PERADABAN, TUNA PERADABAN DAN KEPAWANGAN

Tunai peradaban, Tuna Peradaban dan Kepawangan Setelah usai banjir besar, Sang Nabi kemudian mengatur beberapa hal mendasar untuk menggelar kembali geliat peradaban. Ia masih termangu-mangu dengan segala kejadian yang luar biasa dahsyat itu. Terlebih lagi bahwa pada kenyataannya, ummat manusia yang mengikutinya dalam keimanan tidaklah banyak. Sedangkan jauh lebih banyak lagi yang mati dalam keadaan […]

Continue reading

Berkumpul setiap Malam Minggu terakhir di: Rumah Mas Mundari – Kel. Ngempon RT.03 RW.08 – Kec. Bergas, Kabupaten Semarang.

Sharing

Facebooktwittertumblr