Peran Imajiner

 

peran-imajiner

peran-imajiner

Dewata Wanna be

Jika ada sebuah jaman dimana masyarakatnya dipenuhi gairah perubahan nan besar, itulah jaman dimana sesungguhnya masing-masing pihak sangat paham secara bawah sadar keterpurukannya. Namun, masing-masing pihak lantas berlomba-lomba menisbatkan diri sebagai pihak paling kredibel dalam mrantasi berbagai keterpurukan. Dan, masing-masing pihak akan saling membuktikan diri, siapa sesungguhnya yang paling Dewata. Politik – Agama – Ekonomi – Ideologi – Kekuatan Militer – Sosial Budaya – Entertainment – Media Massa – Sains, dll, Masing-masing bagaikan Dewa-Dewa yang hendak menjawab carut marut keadaan.

Agama , yang seharusnya tidak patut ikut berderet di sana pun ikut menjadi peserta Dewata Wanna be (keinginan menjadi Dewa). Karena agama masih belum benar-benar ditangkap oleh pemeluknya sebagai karunia informasi yang sesungguhnya meng-atas-i apa-apa yang ada di bumi.Continue reading

Dimana Langit Dipijak, Disitu Bumi Dijunjung

Majlisgugurgunung:: Malam Minggu terakhir di bulan ini tanggal 24 september 2016 merupakan malam rutin untuk Majlis maiyah gugurgunung Ungaran berkumpul dalam acara Cangkruk Budidoyo. Bertempat di Taman Bermain Qomaru Fuady, Balongsari, Ungaran.

Tepat pukul 21.00 WIB Mas Dian sebagai moderator membacakan susunan acara. Dimulai dengan menyanyikan tembang Gugurgunung bersama seluruh jama’ah, lalu pembacaan al Fatihah dan wasilah untuk kanjeng Nabi Muhammad SAW, sahabat, aulia, leluhur, Bapak maiyah Muhammad Ainun Nadjib, serta untuk seluruh jama’ah yang dipimpin oleh Mas Tyo, dan dilanjutkan dengan pembacaan munajat maiyah yang dipimpin oleh Mas Jion. Lalu karena ada beberapa jama’ah yang baru pertama kali hadir maka dilakukan perkenalan terlebih dahulu untuk lebih meningkatkan kemesraan paseduluran.

Cangkruk Budidoyo Majlis Gugur Gunung

Cangkruk Budidoyo Majlis Gugur Gunung

Usai jama’ah membaca buletin bulanan yang telah dibagikan, dimana berisikan reportase bulan lalu dan mukadimmah edisi bulan ini kemudian ditambahkan sedikit oleh Mas Mufid dari maiyah Bahurekso Kendal; Continue reading

Dimana Langit dipijak, DisituBumiDijunjung

Mukadimah Majlis Gugur Gunung

Edisi 24 September 2016

Dimana Langit dipijak, Disitu Bumi Dijunjung

dimana-langit-dipijak-disitu-bumi-dijunjung

dimana-langit-dipijak-disitu-bumi-dijunjung

Sebuah kata mutiara yang dibalik. Dengankondisi model dancarahidup yang sudahbanyakterbalik, tampak kata-kata mutiara akan menjadi kehilangan makna kecuali jika dibalik.  Masyarakat kita sebelumnya sangat menjunjung tata karma, dan menghormati kebudayaan oranglain dimana ia bertempat. Masyarakat kita telah mampu mengalahkan atau menggerus atau menggugurkan identitas pribadinya untuk bisa menyatu dengan lingkungan baru yang ia tinggali.

Namun sekarang, fenomenanya justru tidak seperti itu. Ada keinginan yang begitu kuat untuk tampil, tampak di permukaan, kondang dengan cara apapun. Baik dengan prestasi maupun dengan minus prestasi. Bagaimana caranya dimanapun berada untuk menampilkan diri. Semakin controversial semakin baik karena imbasnya sama, terkenal atau menjadi viral. Banyak istilah untuk menjembatani sikap individualistic sepertiitu, seperti : jadilah dirisendiri/be yourself, narsis, selfie, sosialita … Beberapa bagian idiom mengandung anjuran yang positif namun yang pasti, baik itu anjuran positif maupun negative akan memiliki dampak distorsi.Continue reading

Sukun

Majlisgugurgunung:: Malam ini tanggal 27 Agustus 2016 merupakan malam rutin cangkruk budidoyo Majlis Maiyah Gugur Gunung Ungaran. Acara dimulai pada pukul 21.00 dengan dipimpin oleh Mas Agus. Lalu Mas Ari membacakan doa-doa wasilah yang ditujukan untuk Kanjeng Nabi, para Aulia, leluhur serta untuk seluruh jamaah sendiri. Usai wasilah dilanjutkan Mas Jion dengan Munajat Maiyah.

Tema malam ini merupakan Sukun, berawal dari beberapa waktu lalu pada saat melingkar berdiskusi sambil mencicipi sukun kukus di rumah Mas Jion. Lalu terbesit untuk mengupas beberapa hal tentang sukun. Walaupun nantinya dapat dilebarkan lagi sayap-sayap diskusinya dan tidak terpatok pada buah sukun itu sendiri.

Banyak sekali pengetahuan tentang manfaat serta keterangan yang akan kita peroleh di jejaring internet tentang sukun. Baik dari tanamannya, manfaat yang dipandang dari segi kesehatan ataupun empiris dll. Namun bukan sekedar bentuk jasadiahnya yang kita bahas disini, sehingga bukanhanya makanan dalam bentuk jasad saja yang akan kita peroleh melainkan dalam bentuk-bentuk yang lain. Agar kita mampu mempersaudarakan antara rasa dengan jasad. Serta supaya kita mampu untuk sugih pangroso dan sugih panggraito agar memiliki patrap silo yang lebih baik.Continue reading

Sukun

Majlis Gugurgunung ‪#‎MGG0816.

Mukadimah Majlis Gugurgunung Sabtu malam Minggu 27 Agustus 2016

Sukun #MGG0816

Sukun #MGG0816

“SUKUN” Berawal dari sebuah sajian buah sukun kukus yang begitu nikmat, tiba-tiba mendorong hati untuk menelusuri kandungan hikam pada buah kaya kegunaan dan khasiat tersebut.

Kenapa dinamakan SUKUN? Apakah gabungan dari Su dan Kun? atau Dari Suku dan Nun? Dimana Nun memuai menjadi sekian rentang makna yang tidak lepas dari unsur Nur. Apapun itu diharapkan pembahasan tentang Sukun bukan pembahasan tentang makanan dan kandungan gizi lahiriahnya semata. Ini adalah eksperimen bahasan apakah benar dengan sebuah tema sederhana yang berkecenderungan lintas-lalu tetap akan menyambung kepada terbukanya pengertian dan pemaknaan baru yang berguna bagi tertuntunnya langkah.

Kehangatan menghasilkan energi. Energi cinta dihadirkan melalui kehangatan sajian. Kehangatan yang disajikan dengan keikhlasan dan ketulusan ikatan kekeluargaan. Majlis Gugur Gunung edisi Agustus menyajikan kehangatan melalui tema “Sukun”. Buah Sukun yang nikmat menambah rasa syukur dibarengi dengan hangatnya olahan buah Sukun. Disajikan dengan digoreng maupun direbus, Sukun cukup populer sebagai sajian yang nikmat ketika disantap saat hangat. Continue reading