Kesemaraan Pembuatan Poster Majlis Gugurgunung April 2017

Bulan ini adalah pertemuan kembali setelah 2 periode gugurgunung tidak mengadakan majlisan rutin. Yakni bulan Februari dan Maret gugurgunung melebur bertepatan dengan tanggal 25 sebagai kegiatan rutin Gambang Syafaat. Demi memendam kerinduan yang mendalam, tidak tanggung-tanggung bulan ini gugurgunug menerbitkan 3 poster dengan judul dan tema yang sama hasil kreasi keluarga gugurgunung. Ini adalah impresi untuk berkontribusi dari beberapa pihak dengan menyumbangkan kreatifitas seninya untuk majlis. Seolah-olah 3 poster ini sebagai ganti 2 poster pada bulan sebelumnya yang memang tidak terbit.

17880690_1783533335298297_462556761067019187_o 17917214_1783532118631752_8108103400667494510_o 17523110_1783534131964884_3440598249998828930_n

Islam Rahmatan Atawa La’natan Lil ‘Alamin

Majlis Gugurgunung Ungaran kembali melakukan safari, kali ini Kota Rembang yang menjadi tujuannya. Tujuan utamanya ialah ngombyongi simpul Maiyah Sendhon Waton Rembang yang pada tanggal 26 Maret 2017 ini baru pertama kali diadakan. Simpul Maiyah yang dipandegani oleh Mas Dalang Sigid ini telah beberapa kali intens diskusi bersama Majlis Gugurgunung, yang sekaligus mengundang Mas Agus Wibowo untuk menjadi salah seorang pembicara di Sendhon Waton.

Majlis Gugurgunung berangkat pada Minggu pagi pukul 08.00 wib. Berjumlah 11 orang dari Semarang menggunakan dua mobil. Sesampainya di Rembang sekitar pukul 11.30 wib. Berhubung acara di Sendhon Waton dimulai pada malam hari, Majlis Gugurgunung singgah dahulu di kediaman salah seorang sedulur di dekat alun-alun Rembang. Beliau adalah Mas Yudi Rohmad. Suasana rindu para sedulur utamanya Mas Agus ditumpahkan pada moment ini. Tawa, canda, diskusi ringan dan berat silih berganti mengisi waktu. Berbagai suguhan makanan ringan juga langsung dinikmati oleh sedulur-sedulur Gugurgunung usai dipersilahkan. Kue, gorengan dan jumbleg yakni makanan khas Rembang setia menemani kopi dan kretek. Kebahagiaan bertanbah dengan penyerahan Kitab Al Ibrisz tulisan KH. Bisri Mustofa oleh Mas Yud kepada sesulur Gugurgunung melalui Mas Agus.Continue reading

Songolasan Majlis Gugur Gunung Februari 2017

Majlisgugurgunung:: Songolasan merupakan rutinitas majlis gugur gunung setiap bulan pada tanggal 19 atau dijatuhkan sekitar tangal 19 penanggalan masehi. Pertemuan yang dimaksudkan untuk lebih mempererat tali persaudaraan serta untuk menggodog tema yang akan dibahas pada ruitinan majlis gugur gunung di malam minggu terakhir. songolasan dibuka oleh Mas Norman yang kemudian dilanjutkan oleh Mas Jion untuk memimpin munajat maiyah.

pembacaan munajat maiyah yang dipimpin Mas jion

pembacaan munajat maiyah yang dipimpin Mas jion

Berawal dari puisi dari Mas Agus yang berjudul “Negeri Daun” yang langsung direspon oleh sedulur sedulur yang hadir. Negeri daun ini mengingatkan Mas Norman tentang tema “Hasta Janma” pada gugur gunung bulan januari lalu. Beberapa hari yang lalu Mas Norman mendapati fenomena tentang daun yang jatuh. Daun tersebut berwarna kuning yang bisa diartikan Kuning sebagai laku wening. pada saat daun berwarna hijau maka akan menyerap cahaya. Lalu berubah menjadi kuning dan akhirnya jatuh/mupus yang diartikannya sebagai menghilangkan diri dan menyatu kembali dengan pencipta.Continue reading

Wismo

Majlisgugurgunung:: Malam ini tanggal 28 Januari 2016 yang juga malam terakhir di bulan ini seperti biasa Majlis Gugur Gunung mengadakan pertemuan rutin, yang mana malam ini bertemakan; Wismo (cumawis lan momot). Dimana wismo (bahasa Indonesia : rumah) yang dimaksud disini bukan berwujudkan bangunan secara jasadiah. Namun lebih kepada membangun wismo di dalam wujud rohani dengan metode wirogo, wiromo dan juga wiroso. Bertempat di taman bermain Qomaru Fuady, mBalongsari Ungaran Kab. Semarang. Dimulai pukul 21.40 WIB dengan pembacaan do’a wasilah dan Munajat Maiyah yang dipimpin oleh Mas Tyo hingga membuat suasana semakin khusyuk.

Mas Norman memulai dengan memberikan sebuah prolog,untuk dapat memantik pertanyaan-pertanyaan dari sedulur-sedulur yang hadir. Dimana tema ini muncul pada saat acara songolasan yang bertempat di kediaman Mas Hernowo. Dimana Gugur Gunung disini dapat berfungsi sebagai “rumah” atau wismo tadi. Terdapat tiga poin penting didalamnya, yaitu wirogo, wiromo, dan wiroso yang ada dalam individu masing-masing dengan cara menampung dengan filternya masing-masing untuk mencapai golnya yakni Jannatul Maiyah. Dengan membangun Baiti Jannati maka membat semakin mengenal Allah dan mengerti tentang tamannya taman surga dalam konteks jamak  atau dengan cara minimal membangun tamannya masing-masing untuk nantinya bisa berkebun bersama di Jannatul Maiyah.

Berikutnya Mas Hajir yang baru kali pertama merapat diberikan kesempatan untuk perkenalan dahulu untuk lebih mempererat paseduluran. Karena Mas Hajir pernah melihat sendiri bahwa ada forum-forum sejenis seperti ini namun kurang mengutamakan kebersamaan. Yang ada hanyalah saling mengalahkan, dan hanya mencari kebesaran namanya saja. Dan melupakan hal yang paling penting yakni persaudaraan atau kebersamaan. Usai perkenalan Mas Hajir sedikit menanggapi tentang tema malam ini.  Dimana rumah yang baik bukan hanya dilihat fisiknya yang mewah namun lebih kepada rasa yang menentramkan. Yang menurut Mas Hajir rasa ketentraman ini terdapat pada sosok seorang istri. Sehingga rumah tidak akan terasa rumah tanpa kehadiran seorang istri di dalamnya.Continue reading

PERTEMUAN KELUARGA GUGURGUNUNG DENGAN DALANG KI SIGID

Majlisgugurgunung:: Sungguh sebuah peristiwa yang tidak dinyana sebab tanpa perjanjian dan rencana untuk bertemu, ternyata pada Selasa 31 Januari malam Rabu Pahing 1 Februari 2017 masyarakat gugurgunung dihadiahi pertemuan kepada seseorang yang sudah sangat dikenal di Maiyah dalam kiprahnya sebagai Dalang. Ialah Mas Sigid Ariyanto yang kebetulan sejak beberapa kurun telah menjalin ikatan mesra dengan Masyarakat Gambang Syafaat, memiliki kegiatan beberapa hari di Semarang, tepatnya di UNNES untuk melakukan rekaman. Jalinan ini semakin dipererat dengan salah satu sesepuh Gugurgunung yakni Mas Jion yang kebetulan aktif untuk Gambang Syafaat maupun Gugurgunung. Mas Jion memperkenalkan kepada Mas Sigid tokoh dalang muda yang masih sangat-sangat minim menggeluti dunia wayang kulit untuk bisa ngangsu kawruh kepada yang telah menjadi ahlinya. Pemuda yang dimaksud ialah komunitas Ki Wangker Bayu ( iki Wayang Kerdus Banget Ayu) yang menjadi dalang spesialis yang baru beani pentas untuk keluarganya sendiri yakni Majlis Gugurgunung.

Mas Sigid sangat apresiatif terhadap upaya Mas Jion mempertemukan 3 dalang Wangker Bayu ini. Di Unnes mereka guyup dan sayuk rukun merembuk hal ihwal dunia pewayangan hingga dunia Maiyah. Dari sinilah kemudian Mas Sigid disarankan untuk bertemu dengan warga Gugurgunung yang lain untuk menggali dan kondho takon bab Maiyah. Ternyata gayung bersambut, Mas Sigid sangat antusias dan saat itu juga berkeinginan membangun suasana lebih dekat dengan keluarga gugurgunung. Hal tersebut juga didorong oleh rasa gembiranya setelah Mocopat Syafaat, yang pada kesempatan itu selain mempergelarkan lakon wayang kulit berjudul “PETRUK KEMBAR” Mas Sigid juga memohon pangestu dan dhawuh dari Simbah untuk merintis simpul Maiyah untuk wilayah Rembang.Continue reading