OLEH-OLEH ‘KURMA’ WARGA MAIYAH

OLEH-OLEH ‘KURMA’ WARGA MAIYAH

OLEH-OLEH ‘KURMA’ WARGA MAIYAH

Tulisan ini adalah catatan kesan dari karunia perjalanan. Semoga sebagaimana seperti yang saya harapkan, catatan ini menjadi oleh-oleh bagi keluarga Maiyah. Jikapun oleh-oleh ini menggembirakan dan bisa dinikmati tentulah saya merasa senang dan bahagia. Jikapun tidak, tentunya saya tidak boleh nestapa apalagi memaksa. Berikut catatan saya bagi dalam 2 sub judul. Sub judul yang pertama adalah catatan perjalanan ketika berada di Madinah dan catatan kedua ketika berada di Mekkah.

Ngalah Membuka Berkah

Sejak awal keberangkatan umroh, saya berusaha untuk selalu perbanyak sholawat dan memberi pelayanan kepada siapapun saja para jamaah yang membutuhkan, termasuk hal-hal kecil misalnya membantu memasang safety belt di pesawat, membantu tour leader membagi makanan di dalam bus, memberi obat-obatan yang membutuhkan, dsb.Continue reading

KAWI – MADINAH – PP

Majlisgugurgunung:: Bangsa Nusantara memiliki sebuah tempat sakral yang dipercaya sebagai tempat asal. Tempat sakral itu disebut kawah, kava, havai’i, hawaiki, havakiki. Tempat tersebut diyakini sebagai tempat berkumpulnya para dewata. Ciri-ciri tempat tersebut banyak kawah api, dikelilingi kesuburan dan dikaruniai ketentraman. Dalam kebudayaan Jawa tempat yang digambarkan tersebut adalah era Kawi yakni era para pujangga dan kaum ruhaniawan bersama-sama membangun dan menata kehidupan dengan indah. Dan tempat itu tidak di mana-mana, melainkan di sini. Sebab di sini sejak semula dikaruniai kesuburan, dihiasi dengan berserinya tetumbuhan. Maka karakter manusianya pun berciri serupa yakni gemar menumbuhkan (menanam) dan menggemari kesuburan, sebagai sikap seimbang dari cara Tuhan memberi bacaan kepada mereka melalui kondisi alamnya yang makmur. Sikap tetandur dan menyuburkan ini tak hanya berlaku dalam lingkup dunia pertanian, namun berlaku pula sebagai patron dalam bebrayan antar manusia.

Continue reading