KAWI – MADINAH – PP

Majlisgugurgunung:: Bangsa Nusantara memiliki sebuah tempat sakral yang dipercaya sebagai tempat asal. Tempat sakral itu disebut kawah, kava, havai’i, hawaiki, havakiki. Tempat tersebut diyakini sebagai tempat berkumpulnya para dewata. Ciri-ciri tempat tersebut banyak kawah api, dikelilingi kesuburan dan dikaruniai ketentraman. Dalam kebudayaan Jawa tempat yang digambarkan tersebut adalah era Kawi yakni era para pujangga dan kaum ruhaniawan bersama-sama membangun dan menata kehidupan dengan indah. Dan tempat itu tidak di mana-mana, melainkan di sini. Sebab di sini sejak semula dikaruniai kesuburan, dihiasi dengan berserinya tetumbuhan. Maka karakter manusianya pun berciri serupa yakni gemar menumbuhkan (menanam) dan menggemari kesuburan, sebagai sikap seimbang dari cara Tuhan memberi bacaan kepada mereka melalui kondisi alamnya yang makmur. Sikap tetandur dan menyuburkan ini tak hanya berlaku dalam lingkup dunia pertanian, namun berlaku pula sebagai patron dalam bebrayan antar manusia.

Continue reading

Surat dari manusia tahun 4001

Majlisgugurgunung:: Halo, Saya dari masa depan. Kami sudah tidak memakai tahun. Semua hidup dalam kesadaran aliran darah dan masa jantung berhenti. Tapi jika dihitung tahun, maka kira-kira sudah tahun 4001 masehi.
Ada beberapa hal yang akan mencemaskan di tahun-tahun anda ini. Namun, jika semua berjalan sama dengan sejarah kami maka akan anda jumpai banyak perubahan besar yang akan dikenang anak dan keturunan anda. Mungkin anda tidak menyadarinya bahwa apabila sesuai dengan seajarah kami, maka anda semua adalah tokoh-tokoh penting dengan sebuah jasa agung perubahan jaman.
Jasa yang sangat besar. Karena berhasil mengembalikan kemanusiaan dengan jerih payah dan perjuangan. Anda semua dikenang jasanya karena mampu memperjuangkan sebuah kebebasan dari sebuah belenggu besar, padahal anda berjuang bukan sebagai orang besar, bukan dengan kepandaian yang besar, bukan sebagai bangsa besar, bukan dengan kekuatan militer yang besar. Anda berjuang hanya dengan keyakinan yang besar.
Anda berjuang sebagai pihak yang sangat kecil, dan bahkan juga terbelenggu. Namun anda berhasil dan dimenangkan sebagai hadiah karena bertahan menjunjung keyakinan yang besar. Anda semua mungkin akan tertawa jika keadaan yang mencemaskan itu kelak akan dikenang laksana mengenang peristiwa banjir besar Nabi Nuh.

Continue reading

KALONG

Mbiyen iku ing tanah Jowo ono lowo gedhe banget sing jenenge Kalong. Kalong iku saben wayah surup podho miber ngebaki langit bareng koyo lowo lowo cilik utowo kampret.

Kalong lan Kampret ing wayah Surup
Saiki kampret sing isih sok katon ngluru panguripan saben wayah surup. Kalong wis samsoyo musno, wanine metu ing wayah bengi. Iku wae wis longko tumon. Mangertiyo, mbiyen wong Jowo iku nduweni kaluwihan kang biso ngrumat lan ngramut kahanan.
Mulo akeh sato kewan kang podho betah lan pomah wani manggon ing tlatah gemah ripah iki tanpo samar. Nganti manungsone wis mulai kalong lan akeh sing dadi kampret, Kalong podho kalong lan sumingkir.

Continue reading

Kidang Kencana

Duk rikolo ing uni
Tatkolo Buto Marico membo arupo Kidang Kencono Dewi Shinta kepincut sak naliko Kamongko Kidang mau sak temene Buto Yoiku utusane Rahwono
Saiki Kolo Marico membo dadi Kadang Kencono Sak akehe Romo lan Shintane podho kepincut Ora nduwe panggrahito dene si kadang kang moncer muncar Kinelap ing prodo kencono sak temene bebayan Kang mengkone bakal nggondhol kautaman bebrayan
Majlis gugurgunung
26 Agustus pukul 12:36 ·

Continue reading