Surat dari manusia tahun 4001

Majlisgugurgunung:: Halo, Saya dari masa depan. Kami sudah tidak memakai tahun. Semua hidup dalam kesadaran aliran darah dan masa jantung berhenti. Tapi jika dihitung tahun, maka kira-kira sudah tahun 4001 masehi.
Ada beberapa hal yang akan mencemaskan di tahun-tahun anda ini. Namun, jika semua berjalan sama dengan sejarah kami maka akan anda jumpai banyak perubahan besar yang akan dikenang anak dan keturunan anda. Mungkin anda tidak menyadarinya bahwa apabila sesuai dengan seajarah kami, maka anda semua adalah tokoh-tokoh penting dengan sebuah jasa agung perubahan jaman.
Jasa yang sangat besar. Karena berhasil mengembalikan kemanusiaan dengan jerih payah dan perjuangan. Anda semua dikenang jasanya karena mampu memperjuangkan sebuah kebebasan dari sebuah belenggu besar, padahal anda berjuang bukan sebagai orang besar, bukan dengan kepandaian yang besar, bukan sebagai bangsa besar, bukan dengan kekuatan militer yang besar. Anda berjuang hanya dengan keyakinan yang besar.
Anda berjuang sebagai pihak yang sangat kecil, dan bahkan juga terbelenggu. Namun anda berhasil dan dimenangkan sebagai hadiah karena bertahan menjunjung keyakinan yang besar. Anda semua mungkin akan tertawa jika keadaan yang mencemaskan itu kelak akan dikenang laksana mengenang peristiwa banjir besar Nabi Nuh.

Keyakinan yang besar itu mungkin anda sekarang akan menterjemahkannya sebagai agama. Meskipun tidak salah namun “keyakinan” itu berasal dari kesadaran bersambung antara anda dengan Tuhan yang tidak membuat anda takut dan khawatir terhadap segala perubahan kondisi baik menyenangkan maupun tidak.
Tapi ketahuilah, jika sejarah kita sama. Maka anda akan memulai kehidupan peradaban yang baru. Banyak yang akan tumbang. Segala kepura-puraan tumbang. Semua yang mendustai tumbang. Semua yang mengelabui terkubur. Itu ditempuh dengan harga sangat mahal sangat menyesakkan. Banyak korban jatuh, darah menggenang. Tangis dan jerit anak dan perempuan dan beberapa laki-laki mengumandang begitu rapat menggantikan Adzan.
Setelah itu, orang tak lagi memerlukan uang. Lahirlah tatanan baru yang anda akan mengalaminya sendiri. Dimana tatanan itu dijawab dengan sentuhan tangan dan perasaan manusia bukan sentuhan mesin dan benda-benda.
Orang tak lagi kampungan dengan segala perbedaan. Orang yang sibuk melihat perbedaan seperti orang buta yang harus dituntun dan dikasihani oleh yang diberi karunia jernih penglihatan dan kesadaran. Semua yang pernah mengalami gersangnya beradu hanya untuk mempertentangkan perbedaan pasti tak akan lagi tersulut dengan hasut.
Sedangkan yang kemampuan akalnya masih rendah dan sangat gemar iri, dengki dan takut, akan dirangkul dan dibalut dengan kasih sayang dan kebijaksaan yang hangat. Tak lagi merasa perlu menguasai yang lain. Apa yang telah anda saksikan dengan kehancuran yang mengerikan ini akibat dari keinginan menguasai. Maka lahirlah sebuah tatanan yang begitu mudah diterima pada saat itu. Tatanan yang sesungguhya sudah sering ditawarkan oleh sementara pihak dengan cinta dan telaten. Namun belum banyak yang terbuka menerimanya karena menyangka itu tidak relevan. Yang kemudian anda pilih adalah kepasrahan total kepada Tuhan.
Karunia persatuan dari seluruh bumi yang sama-sama menginginkan kedamaian. Tidak ada lagi negara adi kuasa, adi daya. Yang ada adalah manusia antara. Antara kekuasaan dan pengabdian. Antara mengelola dan pertanggungjawabannya. Makhluk antara dan sementara. Yakni manusia yang sedang menjalani kemesementaraan. Hidup di antara langit dan bumi. Hidup di antara materi dan imateri. Di antara gelap dan terang. Di antara salah dan benar. Di antara buruk dan baik.
Tatanan dunia dibangun dengan sebuah prinsip yakni… Menyambungkan karunia langit untuk menumbuhkan benih yang menghijaukan bumi. Benih itu adalah nilai yang dibawa masing-masing manusia. Ia tersimpan di dalam dan terpendam dan makin tak tumbuh jika tak pernah disiram. Padahal yang tersimpan itu sangat rindu untuk menyaksikan cahaya. Benih itu akan susah tumbuh pada keadaan tatatan anda sekarang, andaikan pun tumbuh belum tentu berhasil meninggi dan membesar karena terinjak atau sengaja dimusnahkan.
Kini, di kehidupan kami. Bumi kembali hijau. Benih tumbuh subur, membesar, meninggi, menjumpai cahaya dengan caranya masing-masing. Berbunga, berbuah dan dirasakan bersama sebagai hidangan hidup bersama.Banyak orang mulai punya kemampuan lintas batas. Bukan karena hebat tapi karena Tuhan berkenan. Karena kami sangat gemar memupuk dan mempersaudarakan segala kemampuan sebagai hidangan kehidupan yang baik dan tertata serta bisa dipertanggungjawabkan. Selamat mengukir sejarah dan kami menunggu anda semua wahai yang terhormat nenek moyang kami.
Facebooktwittertumblr
Posted in Kembang Gunung.