BLANGKON 

Blang-kon

Belanging Lelakon.

“bila kulihat keruh, maka kupandang ; kemudian keruh kutemukan jernihnya”

majlisgugurgunung:: Hidup adalah mengarungi Belangnya Jagat. Antara hitam dan putih tidak untuk  saling dipertentangkan namun bagaimana menjadikan hitam dan putih sebagai harmoni. Blangkon terdiri dari dua kata yakni, Belang dan Lelakon. Mustahil bagi seseorang akan mampu menemukan kematangan di dalam hidupnya jika yang dipilih hanya satu warna (monoton) yang serta merta menghindarkan diri atau bahkan melarikan diri dari warna yang lain, padahal setiap peristiwa adalah warna dan setiap warna adalah ilmu.Continue reading

wayang waton – Dongeng Silsilah

BANUJAN

majlisgugurgunung.com::Banujan adalah manusia reptil yang pernah hidup di bumi sebelum manusia. Banujan membentuk kelompok2 dan masyarakat hasil dari evolusi. Mereka memiliki usia yang sangat panjang. Setahap demi setahap pencapaian kemajuan berfikir dan kecanggihan teknologi dapat dicapai. Selain itu, pengertian budaya dan kebijaksanaan pun terbentuk. Namun ironisnya seiring perjalanan kebudayaan dan peradaban mereka, senantiasa diwarnai dengan pertumpahan darah. Mereka memang sangat pandai, berwawasan luas, mengenal kebijaksanaan dan kebudayaan, namun mereka mewarisi sifat makhluk berdarah dingin yang merindukan panas dan gesekan-gesekan. Sehingga pertikaian dapat mudah tersulut hanya karena persoalan sepele. Pada suatu ketika, Banujan mengalami sebuah hari yang merubah cara hidup mereka selamanya.Continue reading

Ternyata semua kurir

majlisgugurgunung::Dalam menyikapi hidup, aku banyak belajar dari hal-hal yang aku anggap besar dan megah. Maka itu juga yang menuntunku untuk mendorong langkahku menuju kemegahan dan kebesaran. Awalnya aku kagum pada gunung, lalu aku kagum pada langit, kemudian aku kagum pada semesta malam yang seperti karung tak berujung dimana didalamnya berisi bintang-bintang yang berlaksa-laksa jumlahnya.Continue reading

Musik, Ngaji, Membaca, nge-Game

Musik

Irama Kehidupan ini terus bergulir dari peradaban ke peradaban, dari suka ke duka, dari duka ke duka, dari duka ke suka, dari sendiri ke jamaah, dari berjamaah untuk ke Tunggal. Arus materialisasi terus menggunung. Terus berdiri untuk lebih tinggi dari yang dianggap tinggi.

‘Kenikmatan’ pada pemahaman terkini terletak secara lebih utama pada suatu yang dibangun dhohir/fisik. Sedangkan kenikmatan bathin tertambat dan makin karam dalam lautan patron katon (nampak). Setiap pribadi makin terlatih untuk berdiri ->DIRI daripada bersama ->SAMA. Setiap diri memiliki kiblatnya masing-masing. Kebenaran dan sesembahan (baca : kecintaan terdominan dalam kontrol kebijakan/laku) hidup masing-masing. Seakan kiblat kehidupan sudah berpindah dari Ka’bah sebagai simbol titik sujud yang sama menjadi milyaran smartphone yang setiap pemiliknya punya tempat sujudnya masing dan tekun berthowaf kepadanya. Simbol titik sujud yang memusat menjadi titik sujud yang terberai.Continue reading

Membangun masjid

majlisgugurgunung::Pada suatu malam, lantunan syukur dan kumandang takbir mewarnai keharuan warga yang tengah merayakan terselesaikannya bangunan suci. Yakni sebuah Masjid, sebuah rumah Allah di kampung mereka. Mereka merasa malam ini adalah malam spesial yang sejak lama ditunggu-tunggu.Continue reading