Kembul Malaikatan

 

kembul Malaikatan

Kembul Malaikatan

Sudah kembali memasuki bulan Desember dengan demikian usia perjalanan Majlis gugurgunung telah hampir 2 tahun. Seperti sebelumnya, setiap bulan Desember adalah bulan dimana majlis lebih menggunakannya sebagai refleksi dan rekreasi dengan istilah “Tancep Kayon”.

Dalam pagelaran wayang kulit, tancep kayon merupakan penanda dipungkasinya pagelaran. Demikian halnya yang diterapkan di gugurgunung. Setiap satu tahun adalah sebuah pagelaran, gelaran kisah yang kita semua memerankan sebagai salah satu tokohnya. Istilah Tancep kayon bisa juga diartikan : “Menancapkan Hidup” / “Menegaskan koordinat hidup” / “Meneguhkan jalan yang menegakkan”. Sehingga, sebelum memasuki lahir kembali atau tidak di bulan Januari, perlu ada proses evaluasi dan menengok sejenak ke belakang terhadap apa yang mungkin kita lupakan atau bahkan abaikan karena terlalu asyik melangkahkan kaki ke depan. Sementara sesungguhnya yang kita abaiakan atau kita lupakan itu justru seharusnya yang harus diingat. Untuk tetap mengingat niat, sejarah, cita-cita, proyeksi langkah, dlsb. Apakah kita masih menjadi bagian dari cita-cita murni masa silam atau ternyata telah terputus tanpa sadar? karena langkah yang sedang dilakukan berangsur telah beralih menjadi langkah untuk memperjalankan kepentingan pribadi nan keruh, yang mana kekeruhan ini berhasil menterlenakan cita-cita mula yang murni. Untuk tetap tidak lupa pada sejarah, pada cita-cita perjalanan, pada bagian mana yang tetap harus bertahan dan pada bagian mana yang bisa terus terbarukan.Continue reading

Reportase: Hasta Janma

Malisgugurgunung:: Malam minggu keempat di bulan November 2016, bertempat di taman bermain Qomaru Fuadi, Balongsari, Pringapus Kab.Semarang, Majlis Gugurgunung mengadakan Cangkruk Budidoyo yang rutin diadakan pada setiap malam minggu terakhir dalam setiap bulan. Bertemakan Hasta Janma, Mas Dian selaku moderator membuka acara malam ini pada pukul 21.42 WIB. Diawali dengan dipimpin doa wasilah oleh Mas Norman lalu Munajat Maiyah dan Mars Gugurgunung oleh Mas Jion.

Cangkruk Budidoyo malam ini dimulai agak larut dari biasanya karena menunggu kedatangan Mas Dian selaku Moderator dari Boyolali. Namun keterlambatan ini memberikan sedikit oleh-oleh cerita untuk sedulur-sedulur dari pengalaman Mas Dian dalam perjalanan menuju taman bermain Qomaru Fuadi ini. Pada saat hujan terus mengguyur menemani perjalanan, sementara sepeda motor harus terus melaju, terasa dingin yang sulit untuk tak dirasakan. Namun, Mas Dian teringat akan sebuah metode yang akhirnya bisa membantu mengurangi rasa dingin ini, yakni dengan mengatur pernafasan yang di”download” nya dari Mahesa Jenar  dalam sebuah buku silat Nogo Sosro Sabuk Inten karangan S.H Mintardja. Pembawaan cerita dengan geliatnya yang khas memecah tawa jama’ah yang hadir hingga suasana segar kembali untuk bersiap masuk kedalam diskusi.Continue reading

Hasta Janma

poster-hasta-janma-mgg1116Majlisgugurgunung:: 8 jenis manusia penjaga martabat kehidupan. Ketika hajat kehidupan manusia masih dibangun dengan kesadaran martabat, 8 jenis manusia ini selalu dicari untuk menjadi pilar-pilar pertahanan nilai masyarakat. Dengan gembira, majlis gugurgunung akan mengupas 8 jenis manusia ini di edisi bulan November ini tanggal 26 november 2016. Semoga bisa menjadi urunan pepemut untuk menggali lagi tradisi yang perlu menjadi rujukan untuk melanjutkan nilai dan kemartabatannya.

Cita-Cita Akhir Tahun

sampul-buku-kembang-gunung

sampul-buku-kembang-gunung

Majlis gugurgunung mulai diadakan pada akhir minggu terakhir pada bulan Januari 2014. Sejak awal aktivitasnya secara natural gugurgunung memiliki tradisi tahunan untuk belajar kapan harus berhenti.

Oleh sebab itu, sejak tahun pertama memasuki tahun pertama Majlis gugurgunung men-tradisi-kan : Tancep Kayon. Yakni menyudahi gelaran kegiatan majlis sebelum menegaskan pilihan apakah di tahun depan masih akan diadakan lagi ataukah berhenti.Continue reading