Tangguh dan Bijaksana
Kita semua tentu pernah mengalami peristiwa duka dan suka dalam hidup ini. Setiap peristiwa tersebut hadir sebagai pelajaran berharga, agar kita bisa tumbuh, layaknya pohon besar yang kokoh. Namun, kebesaran sebuah pohon bukan hanya terletak pada bentuknya yang menjulang, melainkan pada manfaat yang diberikannya kepada sekitarnya. Sama halnya dengan peristiwa-peristiwa yang kita alami di dunia ini, yang sejatinya terjadi karena kehendak dari Dzat Yang Maha Besar dan Maha Tinggi, yaitu Allah SWT.
Begitu pula halnya dengan peran yang kita jalani dalam kehidupan. Tidak ada peran yang benar-benar besar atau kecil, apalagi jika penilaian tersebut hanya berdasarkan apa yang tampak di mata manusia. Derajat dan kebesaran peran seseorang bukanlah diukur dari seberapa memukau penampilannya di hadapan manusia, melainkan dari ridha Allah SWT. Peran tersebut akan semakin besar jika turut mendapat ridha dari sebanyak mungkin orang yang merasakan kebaikannya.
Karena itu, peran seorang tukang sapu tidak otomatis lebih kecil dari komisaris sebuah perusahaan. Peran seorang penerbang juga tidak serta merta lebih tinggi dari seorang penyelam. Dalam kehidupan, ada yang berusaha menciptakan ilusi bahwa satu peran lebih besar dan bermartabat daripada yang lain, seolah kita didorong untuk berlomba menjadi yang paling besar dan paling tinggi. Namun, di sinilah kita harus belajar mengenai ketajaman, keteguhan, dan kebijaksanaan dalam memaknai kehidupan.
Lihatlah pohon Tanjung. Meski pohon ini besar dan tinggi, ia bijaksana dalam memilih untuk tidak berbuah besar seperti tomat. Sebaliknya, buahnya kecil, namun pohon ini memberi keteduhan dan menaungi orang-orang di bawahnya. Ketika buahnya jatuh, ia tidak melukai mereka yang berlindung di bawah naungannya. Inilah kebijaksanaan yang harus kita pelajari: bahwa sebuah peran tidak perlu terlihat besar dan mencolok untuk membawa manfaat yang besar. Yang terpenting adalah bagaimana peran tersebut dijalani dengan penuh kebijaksanaan dan tanggung jawab, sebagaimana pohon besar yang akarnya menghujam dalam, memberikan manfaat bagi sekitarnya tanpa merugikan siapa pun.
Tema ini juga sekaligus didedikasikan oleh keluarga majlis gugurgunung untuk almarhum mas Gandhie Tanjung Wicaksono yang telah berpulang ke Rahmatullah.