Tatanan sosial seperti ini tidak hanya ditengarai dengan adanya kelompok-kelompok sosial yang menegaskan diri di wilayah tersebut. Tetapi yang utama yakni masing-masing pihak mengerti bahwa kita hidup di dunia ada dua tugas yang perlu kita jalankan yaitu sebagai abdillah dan sebagai khalifah.Disini Mas Agus mencoba mentadabburi dengan peristiwa kelahiran rasulullah. Dilahirkan dari seorang ayah bernama SayidAbdullah, ibu bernama Siti Aminah dan terlahir bernama Ahmad dan periode berikutnya bernama Muhammad. Sebelum menjadi nabi, rasulullah sudah mendapat julukan Al-Amin.
Orang tua kita boleh bernama lain. Tetapi ketika rasulullah hadir berfungsi untuk menyempurnakan akhlak, maka kita harus berusaha menyempurnakan akhlak kita dengan terpuji. Ketika berhubungan secara sosial yang berfungsi menampung seperti ibu. Maka perilaku utamanya ialah aminah. Dalam bersosial kita harus jujur, memegang teguh pendirian, dan menjaga amanah yang diberikan pada kita secara konsisten dan konsekuen. Maka dengan perilaku kita demikian semoga mendapat label yang dapat dipercaya, minimal sebagai miniatur Al Amin. Kemudian urusan kita yang vertikal yakni ketauhidan kepada Allah, kita harus menggunakan pola abdullah. Menjalankan fungsi kita secara sungguh-sungguh baik sebagai prajurit, pekerja ataupun ratu bertanggung jawab kepada Allah secara pengabdian. Jika tatanan sosial dibangun dengan kecenderungan saling amanah maka akan tercipta tatanan sosial tidak menyuburkan ruang khiyanah. Setiap pihak akan mendapati dirinya hidup dalam tubuhnya sendiri namun lebih besar bernama masyarakat.
Andhika Hedryawan