Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan Bhineka Tunggal Ika sebenarnya? Dan bagaimana langkah untuk mengolahnya?
Disini kita akan belajar dari yang paling dekat, yakni tubuh kita sendiri. Ada salah satu organ tubuh kita yakni tulang punggung. Tersusun atas 33 ruas tulang yang bekerja sebagai penopang tubuh atau bisa dikatakan sebagai penopang keberagaman organ tubuh agar tetap berjalan sebagaimana fungsinya masing-masing dengan tugas masing-masing dan karakteristik masing-masing dengan tujuan yang sama, yakni saling bekerjasama menopang hajat hidup manusia dalam menegakkan pengabdian.
Data medis menyebutkan, bahwa susunan tulang belakang sudah terbentuk pada fase pertama, yaitu fase Nutfah/Sulalah. Adapun rincian fase Nutfah adalah sebagai berikut:
- Minggu 1, proses perjuangan sel sperma memasuki dinding sel telur
- Minggu 2, akhir minggu ke dua sel sperma berhasil memasuki sel telur, lalu terjadi pembuahan. 30 jam setelah pembuahan, sel tersebut membelah secara mitosis berturut-turut menjadi 2, 4, 8, 16, dan akhirnya menjadi 32. Sel inilah yang kemudian akan menjadi struktur tulang belakang janin
- Minggu 3, Sel telur menempel pada dinding Rahim
- Minggu 4, Embrio memproduksi hormon kehamilan, sehingga saat ditest menggunakan alat kehamilan dapat menunjukkan tanda positif hamil. Dan pada fase inilah telah terjadi pembentukan Tulang Belakang, Otak, Jantung, Aorta, jaringan syaraf, dll
Seperti yang terlihat pada gambar, Struktur Tulang Belakang manusia dewasa tersusun atas 33 ruas tulang yang bekerja sebagai penopang tubuh atau bisa juga dikatakan sebagai penopang keragaman organ tubuh agar tetap berjalan sebagaimana fungsi, tugas, dan karakternya masing masing, namun dengan tujuan yang sama yakni saling bekerja sama menjadi satu kesatuan manajemen sistem yang menopang hajat hidup manusia dalam menegakkan pengabdian.
Ada satu Hadist meriwayatkan ;
“Tiada seorang anak Adam (manusia)pun yang memenuhi suatu wadah yang lebih buruk dari pada perut. Cukuplah anak Adam (manusia) itu makan beberapa suap saja yang dapat mendirikan (menguatkan) tulang belakangnya. Oleh sebab itu, apabila perut itu mesti diisi, cukuplah sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk pernafasannya (jiwanya).” ___ HR Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim
Kuat dan keras dibagian tertentu, lentur dan lunak dibagian lainnya adalah karakteristik Tulang Belakang.
- Keras dan Kuat karena fungsinya sebagai penopang tubuh (2/3 beban tubuh), dan pelindung organ organ tubuh lainnya yang lebih lembut, lunak seperti syaraf, sumsum, jantung, paru paru, hati, ginjal dll.
- Lentur dan Lunak, supaya dapat bergerak mudah sesuai dengan kebutuhan tubuh, menjaga keseimbangan struktur tulang, meredam getaran akibat kerja tubuh ataupun benturan dari faktor luar.
Potensi-potensi benturan sangat mungkin terjadi, baik dari kerja system internal maupun eksternal. Keras dan kuat berpotensi mudah patah, maka butuh peredam yang sifatnya lentur.
ILMU LENTUR yang dimiliki Tulang Belakang tidak bisa dilepaskan dari faktor sejarah yang ia lalui, yaitu terbentuk sejak masa zigot yang berkembang membentuk embrio dalam rahim, maka Ilmu Lentur termasuk ILMU TUA. Ilmu lentur tulang belakang bahkan mampu menopang yang lunak ataupun yang keras.
Secara Harfiah, menopang yang lunak itu seperti otot, syaraf, daging, dan organ-organ, sedangkan menopang yang keras sepeti tulang belulang dari tulang kaki hingga tengkorak.
Secara makna :
Lunak : pengertian, pemahaman, apresiasi, hubungan sosial, harapan, angan-angan, kegembiraan, kebijaksanaan, kearifan, dlsb.
Keras : tauhid, tirakat, tekad, keyakinan, ketegasan, keperkasaan, dlsb
Sehingga ketika membawa kelenturan, tulang punggung cenderung membangun pola wau (membungkuk, ruwat), sedangkan ketika membawa kegagahan, tulang punggung cenderung membentuk pola alif (membusung, rawat).
Kedua hal di atas harus diberimbangkan dengan suatu kelenturan dan kepededulian memperhatikan ruas per ruas ilmu supaya tidak terjadi kemiringan atau kemelesetan. Silakan bergabung sebagai bagian dari keanekaan yang ingin melebur sebagai harmoni.