MASJID DAN SUJUD

MASJID DAN SUJUD - 30 Mei 2017

MASJID DAN SUJUD

Pada tahap berikutnya seseorang tidak hanya menyaksikan keagungan namun juga keluhuran. Akan ia jumpai kebaikan yang lebih baik dari dirinya, sehingga ia tampak kecil saja. Dan ada pula yang dengan kebaikannya itu ia justru benar-benar tampil selayaknya manusia tanpa harga dan nilai pada pandangan awam. Seseorang ini telah menemukan kesunyian sebagai semesta cinta tiada batas anatara dirinya dengan Sang Maha. Ini juga bisa disaksikan pada jenis perilaku pengabdian yang lain, tidak harus dari bleger manusia. Bisa dengan tumbuhan, bisa dari burung, bisa dari planet-planet, dan benda angkasa lainnya, hingga pada hal-hal kecil seperti dari semut, lebah, dlsb.

Bahkan, seseorang bisa menemukannya dari dirinya sendiri. Seperti jasa jantung yang tiada lelah berdenyut, kerja darah yang mengedarkan saripati makanan, jasa paru-paru, lambung, sel-sel, dan lain sebagainya dengan terus menerus dengan hasil kerja yang terbaik. Mereka tidak sedang tunduk pada kita, namun tunduk dan sujud pada Tuhan yang Maha Luhur. Mereka tersembunyi, terpendam, tak tampak, tak butuh pengakuan, namun tetap mempertahankan tugasnya tanpa reserve. Jika ada tugas-tugas mereka yang tersendat bisa jadi karena kita ikut andil membuatnya demikian.

Semakin seseorang mampu menemukan keluhuran, semakin ia akan tergerak untuk merundukkan dirinya. Ia sembunyikan wajahnya dan mencoba bercermin pada bumi. Hingga setiap jengkal per jengkal bagian dari hamparan adalah pertemuannya kepada Tuhan yang Maha Luhur. Dan setiap pertemuan demi pertemuan itu, melatihnya untuk senantiasa bersujud yakni hati yang tertunduk dan bersimpuh di hadapan Tuhan yang Maha Tinggi. Maka hamparan apapun yang ia singgahi tiba-tiba menjelma menjadi masjid yakni tempat bersujud.

Agus Wibowo

Facebooktwittertumblr
Posted in Kembang Gunung.