KESAKSIAN
Kesaksian akan mempertemukan seseorang pada 2 hal
Yang pertama : Menjumpai keagungan
Yang kedua : Menjumpai Keluhuran
Bahkan kesaksian seperti ini bisa diperoleh dengan alat apapun. Bisa dengan kesenangan atau hobi sekalipun. Seseorang yang menggemari sesuatu pasti berkecenderungan untuk mendekatinya. Kemudian ia mulai kenali dan pelajari bagian-bagian dan seluk beluk dunia yang ia gemari itu untuk membuat ia terlibat di dalamnya. Setelah terlibat, ia akan menjumpai kenyataan bahwa apa yang ia gemari itu menyajikan keagungan dimana ia makin dituntut untuk belajar dan merunduk.
Seseorang yang menggemari dunia pancing akan ketemu dengan ahli pancing yang tampak agung dengan kemampuannya itu. Seseorang yang menggemari kopi akan ketemu dengan berbagai fenomena rasa dan racikan kopi yang begitu beragam, sehingga dunia kopi ternyata jauh lebih agung dari yang ia kira sebelumnya. Begitu selalu dalam hal apapun. Namun kegemaran-kegemaran itu bisa jadi masih berskala sektoral, sedangkan ada yang berskala universal.
Begitupun pada seseorang yang menggemari kebaikan, menggemari berbuat baik, dan menggemari untuk meningkatkan mutu kebaikan dalam dirinya. Hal ini bisa jadi orientasi dalam skala universal, lintas lokal sektoral, regional, nasional.
Seperti lazimnya para pemula, seseorang yang sedang baru mengenal dan menggemari dunia pancing, ia akan merasa menjadi sosok pemacing handal yang tiba-tiba berkelas advance. Kenyataan yang akan memberikannya kesadaran bahwa ia masih sangat pemula dan perlu belajar lebih banyak dunia yang ia kagumi itu.
Ini tidak jauh berbeda dengan seseorang yang sedang menggemari kebaikan, para pemula akan merasa telah berbuat baik melampaui siapapun. Ia merasa pantas untuk diteladani dan merasa pantas untuk dikenang selamanya. Kenyataan yang akan menunjukkan padanya bahwa kebaikan itu tiada hingga dan akan ada pihak-pihak agung yang mampu menunjukkan kualitas kebaikan lebih dari dirinya tanpa perlu berkoar-koar meminta pengakuan. Disinilah perjumpaan kepada keagungan, orang yang menyaksikannya akan merasa malu dan merundukkan kepala.
Agus Wibowo