Cucu : “Mbah, ini lagi pada ribut soal siapa yang berhak”
Simbah : “Berhak apa?”
Cucu : “Berhak ngasih tafsir”
Simbah : “Ooo…
Cucu : “Menurut njenengan Mbah, siapa yang berhak ngasih tafsir?”
Simbah : “Ya Mufassir
Cucu : “Mufassir itu siapa mbah?”
Simbah : “Siapa saja yang menjumpai segala macam bentuk bacaan petunjuk, peringatan, pelajaran, anjuran, dari yang ia jumpai sehari-hari untuk mendekat kepada kepada kebaikan, kesabaran, dan meningkatnya, ketaqwaan”
Cucu : “Kan nanti hasil bacaannya berbeda-beda mbah”
Simbah : “Ya memang tidak harus sama”
Cucu : “Nanti ribut rebutan siapa yang benar mbah?”
Simbah : “Nah, itu juga bacaan, bacalah”