Ada panas ada dingin : panas mengembangkan, dingin membekukan. Ada terang ada gelap : terang menguakkan, gelap meyembunyikan, ada keras ada lunak : keras untuk menegaskan, lunak untuk kasih sayang. Ada laki-laki ada perempuan : laki-laki ibarat wajah (yang ternyatakan) bertemu keramaian dengan membawa kehormatan, perempuan ibarat aurat (yang tersimpan terhormat) dan terjaga pada ‘persembunyiannya’ yang sunyi. Semuanya seimbang dan mengandung resiko ketidakseimbangan jika mulai dibalik.
Wallahu a’lam
PETUAH GELAP-TERANG KEPADA RAGU
Tak perlu kau risau jika
‘Tinggi’ memandang rendah kemampuanmu
‘Besar’ memandang kecil keberadaanmu
‘Curam’ meremehkan daya jelajahmu
‘Dalam’ mentertawakan dangkalmu
‘Luas’ meminderkan sempitmu
Jika itu merisaukanmu
Itulah pikiranmu yang banyak tuduhan
Alih-alih
Kau merupa menjadi ‘Tinggi’
Untuk bisa merendahkan
Menjadi ‘besar’ untuk mengecilkan
Menjadi ‘curam’ untuk mencemooh takut
Menjadi ‘luas’ untuk dikagumi kesempitan
Itulah gelap!
Sebab
Segala upayamu itu kau wajahkan untuk merundukkan orang
Namun jika,
Segala prosesmu tersembunyi sebagai aurat
Tidak ada yang merasa tertindas pada
Keagungan dan keluhuran yang tak terjangkau kekerdilan
Karena, justru kau makin tak ditemukan
di ballroom keagungan
ataupun di pentas keluhuran
Itulah cahaya!
Sebab rundukkan dirimu sendiri demi menjunjung martabat pengabdian
Tak perlu kau ragu jika kau tak nampak dan tak dipandang
Sesungguhnya itu bayaran murah untuk
Mendapati dirimu disaksikanNya
————————————-
Agus Wibowo