ARAB
Oleh sebab itu jangan dikira Tuhanku hanya akan mengakui seseorang sebagai hambanya dengan syarat bisa berbahasa Arab atau tidak, fasih atau tidak, dlsb. Tuhanku lah yang menciptakan segala bangsa dan bahasa, yang membuatnya bersuku-suku dan berbeda-beda. Sebab Tuhanku meletakkan kepercayaan pada yang memiliki akal bahwa pada sekian perbedaan itu masing-masing orang akan mencoba menemukan kesamaannya dan menunjukkan ketaqwaannya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Maka, Tuhan tidak menuntut kesaksianmu, hidupmu, matimu, pengabdianmu, dengan berbagai bekal yang telah Ia anugrahkan kepadamu. Kamu tetap mampu menjadi orang baik dan bermanfaat sebagai orang Jepang, sebagai orang India, sebagai orang Batak, sebagai orang Bali, sebagai orang Jawa, sebagai orang Arab.
Persyaratan sebagai orang baik itu tidak terletak pada kebisaannya pada bahasa tertentu, namun pada memahami bahasa kemanusiaan kemudian ia berdialektika dengan bahasa situ. Kamu tak perlu fasih bahasa Arabnya untuk paham kondisi lingkunganmmu. Bahkan sebuah kondisi tak harus dibahasakan dengan kata-kata. Kamu liat nenek-nenek berjalan kaki sendirian dengan tertatih-tatih di pinggiran jalan hendak menyebrang di jalanan yang ramai pasti akan merasa iba. Kamu melihat seorang anak kecil menangis meronta karena terlepas dari gandengan tangan ibunya yang dibawa paksa satuan tertentu pasti akan merasa ikut meronta. Itu semua bahasa untukmu yang kamu diminta untuk bersikap dan mengulurkan bantuan. Jika kamu tergerak dan kemudian mengulurkan tangan memberikan bantuan atas nama Tuhan, kamu berprilaku Silmi. Jika kamu tergerak dan kemudian mengulurkan hape dengan kamera yang menyala untuk kau harapkan jadi viral di sosmed, maka kamu tidak tersentuh dan menunggangi derita orang lain untuk kepentinganmu sendiri yang sia-sia. Justru masih lebih baik kamu diam daripada seakan berbuat namun tak bermanfaat. Maka berbuatlah jika kamu bisa berbuat, dan diamlah jika kamu tak memiliki keberanian berbuat apapun, kemudian berdoalah agar derita oranglain yang tak mampu kau tolong diamankan dan dilindungi oleh Allah. Juga mohon ampunlah atas kelemahanmu yang dengan kelemahan itu kau tak cukup sanggup menjalankan ‘tugas’ kemanusiaan. Mintalah petunjuk dan tambahan keberanian untuk di kemudian hari engkau lebih berani dan bisa menjalankan tugas dengan lebih baik, lebih memiliki daya juang dan tak menyesali diri.
Agus Wibowo