AGAMA
Agama adalah anutan, apa yang kau anut dalam alam pikiran dan hatimu itulah agamamu, karena ia menjadi orientasi utama dalam menentukan sikapmu. Dalam Islam disebut Diin, Diin juga memiliki arti perhitungan. Maka, pertimbangan dan perhitungan seseorang dalam menentukan langkah, kecenderungan, dan sikap, adalah output dari latar belakang alat hitung yang ia anut. Oleh sebab itu Islam sesungguhnya bukan kata benda, melainkan kata kerja bahkan sekaligus kata sifat.
Dalam selembar kartu seseorang bisa sama agamanya namun belum tentu sama Karti/perbuatan nya. Dalam lembaran hidup ‘Karti’ seseorang sering memiliki kesamaan dengan yang lain meskipun dalam ‘Kartu’ berbeda agamanya.
Jika agama adalah kata kerja (karti) maka agama sesungguhnya tidak terletak pada kartu namun pada karti. Yakni pada perbuatan, pada pertimbangan dan perhitungannya dalam menjalankan titah kehidupan.
Oleh sebab itu kamu sesungguhnya punya tanggung jawab membuktikan kartimu dalam hidup, tidak perlu pamer kartu atau bagus-bagusan kartu untuk kemudian saling bertikai dan saling gempur satu dengan yang lain. Jika demikian sesungguhnya kalian sama karti-nya yakni ummat yang gampang dihasut dan diadu domba.
Diin juga seakar kata dengan Dayn = hutang. Maka jika dalam keputusan dan pilihan hidup engkau salah menghitung sesungguhnya mengakibatkan deflasi. Yakni fasilitas yang dipakai lebih besar daripada hasil yang didapatkan. Seseorang yang kaya bisa makin bermental miskin, seseorang yang makin berkuasa makin menyembah kekuasaannya itu hingga ia diperbudak dengan ilusi kekuasaanya sendiri. Seseorang yang rajin melakukan ibadat malah menjadi merasa baik dan mencibir dengan pongah pihak lain yang tidak menjalankan ibadat yang ia lakukan.
Agus Wibowo
