Majlis alternatif karangrandu terdiri dari berbagai latar belakang. Hingga mempunyai kesamaan ide dan pemahaman terhadap Maiyah.
Mas Agus Wibowo menyampaikan beberapa hal, berkaitan dengan mati lampu, kebetulan pada saat sesi perkenalan penggiat Majlis Maiyah Gugur Gunung, listrik sempat padam beberapa saat. Bahagia atas Mati lampu, karena dengan adanya kegelapan, membuat untuk semakin merapat untuk memperoleh cahaya.
Cahaya lampu minyak, yang terpendar dan mencorong. Mas patmo yang mempunyai gagasan untuk silaturahmi dengan sedulur2 karangrandu. Hal ini kemudian, diisyaratkan dengan mimpi Mas Agus Wibowo yang mengisahkan dalam mimpi tersebut, seakan-akan dirinya datang berkunjung, kemudian ngopi dan melihat suatu pertunjukan yang dihadiri Sahan. Bukan sekedar mimpi yang kebanyakan orang kemudian menafsirkan bahwa mimpi adalah kembange wong turu (kembangnya orang tidur). Mimpi tersebut masih diingat hingga bangun tidur dan bisa dimaknai bahwa hal itu merupakan pepiling. Pepiling yang mengandung kelangenan dan kekangenan, ini termasuk cumawis dan momot. Wismo salah satu bahasan di majlis gugur gunung edisi 28 Januari 2017.
Silaturahmi Mas Agus Wibowo dan sedulur-sedulur gugur gunung dengan “majlis alternatif-an” sebenarnya adalah untuk membayar hutang muwajaah, selain karena sudah lama tidak berkunjung.
Beberapa hal yangg disampaikan Mas Kafi sangat membanggakan. Kita mempunyai rumus, jika kita mempunyai persinggungan yang sama maka semua akan dihimpun. Bentuk Rahmat Alloh SWT. Berbicara Rohman, juga harus ada Rohim. Dalam hal ini kanjeng Nabi, hingga kita mencapai Alloh. Dalam segitiga cinta.
Bukan hanya sekedar peristiwa dhohir, namun juga batin. Dimana dhohir ya belum sampai menerjemahkan, namun batin sdh bersatu dalam ahla. Ahla dan ahli mempunyai satu akar kata, yaitu keluarga.
Pasca silatnas maiyah, pesan Sahan kepada jannatul maiyah :
- Tijaroh : Tetandur
- Puasa : Shiam atau Poso, menahan diri terhadap sesuatu yang halal hingga waktu yang ditentukan.
- Shodaqoh
– Kepada kita diperintahkan untuk tetandur karena suatu saat pangan akan langka.
– Puasa, mengambil porsi cukup.
– Loman /sodaqoh : karena pihak yang tidak mau tandur maupun puasa, seringkali hanya mengenal panen. Mereka sangat bertopang pada pihak loman.
– Mengelola diri kita sendiri, pesan Sahan berkaitan dengan segitiga cinta. Manusia sangat cinta Rasulullah, namun masih dalam bulatan dunia.
——————————————————-
Majlis alternatif-an yang digagas Mas Kafi dan sedulur-sedulur di Jepara dan mempunyai jalinan batin yang kuat dengan Majlis Masyarakat Maiyah Gugur Gunung. Majlis alternatif-an ini pun meliputi Jepara Utara, Jepara Tengah dan Jepara Selatan. Gugur gunung memiliki penegasan yang lebih berkualitas yaitu Fenomena kepercayaan dan rasa aman antara satu pihak dengan pihak lain, pribadi satu dengan pribadi yang lain, manusia satu dengan manusia yang lain. Maka sesungguhnya gugur gunung adalah anjuran untuk membangun kematangan sosial akibat dari matangnya masing-masing pihak yang membangun kemaslahatan. Akan tetapi ketika mengerjakan karya ketentraman dan kemaslahatan harus sanggup menggugurkan gunungnya masing-masing, sebab syarat bisa bersama adalah kepandaian untuk rela dan lillahi ta’ala.
Bermaiyah
Munio anggonmu laku, lakuo anggonmu Ngudi, ngudio anggonmu jumeneng lan jumenengno kang sinebut pangeran, artinya berbunyi lah dalam langkah, melangkahlah dalam berusaha, berusahalah dalam menegakkan dan tegakkan lah yang disebut Pangeran Alloh SWT. Jannatul maiyah diajari untuk lebih bersuara atau berkata melalui tindakan daripada perkataan lesan. Sedangkan utamanya dalam hidup adalah anjuran demi anjuran yang tanpa syahdu (tanpa suara), sebab seringkali hiasan kata yang indah lebih berguna untuk bersembunyi dan menutupi diri dari rupa perilaku yang buruk. (Kembang gunung)
Potluck
Maiyah sebagai pesta
Manusia-manusia berkumpul bersama merayakan anugerah hidup yang diberikan Alloh SWT. Masing-masing membawa sendiri alam giliran, pengalaman, pengetahuan dan pemahamannya sendiri. Diletakkan di “meja”, terbuka untuk disantap siapa saja pesertanya. Siapapun boleh mengunyahnya atau memilih melewatinya. Tak ada kompetisi mana yang paling benar, paling lurus ataupun paling kompatibel dengan surga. Semua diserahkan kepada kedaulatan masing-masing untuk mengolahnya. Dengan tidak melupakan bahwa ada yang lebih berharga daripada upacaranya, yaitu rasa kebersamaan yang terjaga. (SMDP dalam kata pengantar buku kembang gunung).
Beberapa pertanyaan dan pernyataan sedulur-sedulur “majlis alternatif-an” berkaitan dengan maiyah dan gugurgunung.
Beberapa pertanyaan dari jannatul maiyah Jepara, salah satunya Mas Mujib, Dia bertanya apakah maiyah itu dari kata bahasa Arab maun yang berarti air sehingga menyegarkan ?
Kemudian dijawab mas Amri bahwa, Maun dengan Hamzah memang benar artinya air, namun jikalau ma’a dengan huruf ain maknanya adalah bersama/beserta seperti dalam kalimat innallaha ma’asshobirin ataupun fai Inna ma’al usriyusra.