Reportase: Hasta Janma

Malisgugurgunung:: Malam minggu keempat di bulan November 2016, bertempat di taman bermain Qomaru Fuadi, Balongsari, Pringapus Kab.Semarang, Majlis Gugurgunung mengadakan Cangkruk Budidoyo yang rutin diadakan pada setiap malam minggu terakhir dalam setiap bulan. Bertemakan Hasta Janma, Mas Dian selaku moderator membuka acara malam ini pada pukul 21.42 WIB. Diawali dengan dipimpin doa wasilah oleh Mas Norman lalu Munajat Maiyah dan Mars Gugurgunung oleh Mas Jion.

Cangkruk Budidoyo malam ini dimulai agak larut dari biasanya karena menunggu kedatangan Mas Dian selaku Moderator dari Boyolali. Namun keterlambatan ini memberikan sedikit oleh-oleh cerita untuk sedulur-sedulur dari pengalaman Mas Dian dalam perjalanan menuju taman bermain Qomaru Fuadi ini. Pada saat hujan terus mengguyur menemani perjalanan, sementara sepeda motor harus terus melaju, terasa dingin yang sulit untuk tak dirasakan. Namun, Mas Dian teringat akan sebuah metode yang akhirnya bisa membantu mengurangi rasa dingin ini, yakni dengan mengatur pernafasan yang di”download” nya dari Mahesa Jenar  dalam sebuah buku silat Nogo Sosro Sabuk Inten karangan S.H Mintardja. Pembawaan cerita dengan geliatnya yang khas memecah tawa jama’ah yang hadir hingga suasana segar kembali untuk bersiap masuk kedalam diskusi.Continue reading

Cita-Cita Akhir Tahun

sampul-buku-kembang-gunung

sampul-buku-kembang-gunung

Majlis gugurgunung mulai diadakan pada akhir minggu terakhir pada bulan Januari 2014. Sejak awal aktivitasnya secara natural gugurgunung memiliki tradisi tahunan untuk belajar kapan harus berhenti.

Oleh sebab itu, sejak tahun pertama memasuki tahun pertama Majlis gugurgunung men-tradisi-kan : Tancep Kayon. Yakni menyudahi gelaran kegiatan majlis sebelum menegaskan pilihan apakah di tahun depan masih akan diadakan lagi ataukah berhenti.Continue reading

REMBUG LANGKAH MAIYAH ORGANISME MAJLIS GUGURGUNUNG & SEKITAR

Hari Sabtu tanggal 12 November 2016 Majlis Gugurgunung semacam mendapat hajatan istimewa lantaran kehadiran banyak sedulur yang bersama-sama hadir dari beberapa penjuru untuk ngombyongi rembug Songolasan. Meskipun acaranya Cangkruk Songolasan, namun bulan ini dilaksanakan seminggu sebelum tanggal 19. Berkaitan dengan respon yang tidak bisa ditunda-tunda untuk mengapresiasi isi yang tertulis dalam TAJUK 8 NOV 16 & TAJUK 12 NOV 16.

Cangkrukan Songolasan selain bersama penggiat Maiyah Ungaran-Semarang sekitar, juga hadir sedulur Maiyah dari Jepara juga sedulur Maiyah dari Waro’ Kaprawiran Ponorogo, Madiun, Yogyakarta. Meskipun kehadiran sedulur Maiyah ini tidak lantas diterjemahkan sebagai wakil simpul, namun hal demikian tentulah sebuah kegembiraan khusus yang tidak setiap saat bisa terjadi. Salah satu pembahasan malam ini ialah terkait dengan tulisan dari Bapak Maiyah Muhammad Ainun Nadjib pada Caknun.com yang diunggah pada tanggal 8 November 2016 yang memberikan anjuran pemikiran kepada masyarakat luas untuk melangkah usai kejadian 4 November 2016 di Jakarta.

Kegiatan rembug ini bertempat di Rumah Makan Mas Mundari (RM Superhot) Ngempon- Karangjati, Ungaran. Mas Dian selaku moderator membuka acara pada pukul 20.45 WIB. Dimulai dengan wasilah oleh Mas Kafi, kemudian Munajat Maiyah oleh Mas Jion.Continue reading

“Musyawarah Darurat Ummat Islam Indonesia” dan “Menuju Majelis Darurat Permusyawaratan Rakyat Indonesia”

Sampai 71 tahun merdeka, rakyat Indonesia semakin didera masalah. Dihimpit, dibelit dan dikurung kompleks persoalan-persoalan. Dan berhubung mayoritas warga negara Indonesia adalah Ummat Islam, maka merekalah yang paling menderita. Di tahun 2016 ini mereka bukan hanya semakin menderita secara ekonomi, tapi diposisikan terhina secara politik, kemanusiaan dan keagamaan.Continue reading