OLEH-OLEH ‘KURMA’ WARGA MAIYAH

OLEH-OLEH ‘KURMA’ WARGA MAIYAH

OLEH-OLEH ‘KURMA’ WARGA MAIYAH

Tulisan ini adalah catatan kesan dari karunia perjalanan. Semoga sebagaimana seperti yang saya harapkan, catatan ini menjadi oleh-oleh bagi keluarga Maiyah. Jikapun oleh-oleh ini menggembirakan dan bisa dinikmati tentulah saya merasa senang dan bahagia. Jikapun tidak, tentunya saya tidak boleh nestapa apalagi memaksa. Berikut catatan saya bagi dalam 2 sub judul. Sub judul yang pertama adalah catatan perjalanan ketika berada di Madinah dan catatan kedua ketika berada di Mekkah.

Ngalah Membuka Berkah

Sejak awal keberangkatan umroh, saya berusaha untuk selalu perbanyak sholawat dan memberi pelayanan kepada siapapun saja para jamaah yang membutuhkan, termasuk hal-hal kecil misalnya membantu memasang safety belt di pesawat, membantu tour leader membagi makanan di dalam bus, memberi obat-obatan yang membutuhkan, dsb.Continue reading

Belajar dekat

Betapa bersyukur bahwa kita kembali dihadiri hari yang menyegarkan ingatan kembali pada fenomena suri tauladan yang menganjurkan tentang cinta dan pengorbanan. Kita semua mencecap kembali anjuran itu dengan kembali hadir pada sebuah hari yang menghadirkan kembali kenangan pada kesungguhan, keteladanan, dan wasiat kebajikan yang sering tidak lagi hadir dalam kehidupan yang kita jalankan. Marilah makin memantapkan diri belajar dan kemudian menghadirkan langkah-langkah keutamaan, meneladani langkah-langkah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Langkah yang mengandung Evaluasi, Tanggungjawab, dan Visi atau Tujuan ke depan.

Continue reading

KAWI – MADINAH – PP

Majlisgugurgunung:: Bangsa Nusantara memiliki sebuah tempat sakral yang dipercaya sebagai tempat asal. Tempat sakral itu disebut kawah, kava, havai’i, hawaiki, havakiki. Tempat tersebut diyakini sebagai tempat berkumpulnya para dewata. Ciri-ciri tempat tersebut banyak kawah api, dikelilingi kesuburan dan dikaruniai ketentraman. Dalam kebudayaan Jawa tempat yang digambarkan tersebut adalah era Kawi yakni era para pujangga dan kaum ruhaniawan bersama-sama membangun dan menata kehidupan dengan indah. Dan tempat itu tidak di mana-mana, melainkan di sini. Sebab di sini sejak semula dikaruniai kesuburan, dihiasi dengan berserinya tetumbuhan. Maka karakter manusianya pun berciri serupa yakni gemar menumbuhkan (menanam) dan menggemari kesuburan, sebagai sikap seimbang dari cara Tuhan memberi bacaan kepada mereka melalui kondisi alamnya yang makmur. Sikap tetandur dan menyuburkan ini tak hanya berlaku dalam lingkup dunia pertanian, namun berlaku pula sebagai patron dalam bebrayan antar manusia.

Continue reading

Semesta Mendukung

Majlis Maiyah Ungaran | 25 Agustus pukul 8:39 ·

Simbah : Senang sekali melihatmu menjadi seperti yang kau cita-citakan. Tampakanya kini kau sudah hidup dalam cita-cita itu sendiri. Jika sebelumnya masih berupa angan-angan. Kini kau sudah bernafas di dalamnya
Cucu : Pangestune Mbah, ini adalah dukungan semesta. Sebuah rencana baik mendapat jawaban yang baik pula.
Simbah : Iya benar ngger, semesta bukan hanya mendukung rencana baik, tapi rencana apapun. Baik rencana A, B, maupun C, dan seterusnya. Semesta akan mendukungmu. Jika kemudian engkau berhasil memasuki rencana A seperti yang kau cita-citakan, itu belum bisa langsung disebut sebagai baik atau tidak baik. Sebab baik dan tidak baik masih akan mengikuti kewaspadaan akalmu dimanapun posisimu, pada koordinat apa, dan sedang menjadi apa, pada saat apapun, semua bertitik tolak dari kehandalanmu menjaga nilai yang kau pegang teguh sebagai wujud pertanggungjawabanmu pada asal-usul dan jalan pulang.

Continue reading

SULING

Pembicaraan tentang suling di wall mas Kasno Kirana pada 6 Juli yang direspon oleh mas Yudi Rohmad
Suling iku mengku Asma Al-Basith wal-Khofidh. Iso nggo sarono njelaske bukaktutupe dalan rejeki, bukaktutupe panguripan, bukaktutupe hidayah, bukaktutupe ngelmu. Hanya dalam kasus sangat jarang ia butuh dibuka semua atau ditutup semua. Yo ngunu iku ngaurip ing ngalam dunyo.
Berpadunya jari tangan Kiri – kanan ; Atas – Bawah, tidak ada lengan baik atau lengan buruk, yang ada adalah kesatuan memanunggalnya Kiri dan Kanan di dalam Hirup (tarikan napas, hidup). Pengaturan Napas (masuk dan buang) merupakan konsep penataan hidup, disiplin, mawas diri dan sadar atas keterikatan diri (hirup) dan Renghap (napas). Maka ketika kanan-kiri berpasangan memainkan irama kehidupan lahir-lah suatu gelombang suara penuh perhitungan dan perasaan dan merupakan konsep Harmoni yang serupa dengan tata keseimbangan alam, jiwa dan Raga, langit dan bumi, air dan api, baik dan buruk. 3 Jari tangan kanan-kiri yang mengatur nada pada lubang suling merupakan simbol Trisula (3 ketentuan yang benar).

Continue reading