REPORTASE TANCEP KAYON 2017 : SERAT PAMOMONGAN

Tancep kayon merupakan sebuah tradisi dari Majlis GugurGunung setiap akhir tahun. Tahun ini diadakan pada 30 Desember 2017 yang bertempat di Balai Desa Klepu, Karangjati, Ungaran.

Sekitar jam 20.14 Tancep Kayon dimulai dan dimoderati oleh Mas Norman dan Mas Jion.

Dimoderatori awal oleh Mas Norman dan Mas Jion. Sekitar jam 20.14 malam dibuka dengan pembacaan Al Qur’an oleh Mas Amri, dilanjutkan Do’a Wasilah dan Sholawat Nariyah oleh Mas Tyo, dan pembacaan Munajat Maiyah oleh Mas Jion.

Usai pembacaan Munajat, dimulailah pagelaran Wangker Bayu dengan lakon Bimo Suci. Sekitar satu jam pagelaran berjalan, tepuk tangan dulur-dulur sebagai apresiasi kepada Wangker Bayu

Pagelaran Wangker Bayu dengan lakon Bimo Suci

dan sekaligus sebagai tanda telah berakhirnya pagelaran Wangker Bayu malam ini.Continue reading

SEKELUMIT TENTANG “TANCEP KAYON” MAJLIS GUGURGUNUNG

Gugurgunung memiliki tradisi tahunan yang diberi nama “Tancep Kayon”. Dinamakan demikian dengan landasan konsep bahwa Majlis ditutup. Ke depan akan dipungkasi atau dilanjutkan ditentukan pada saat “Tancep Kayon” itu. Jika tidak berlajut, maka Tancep Kayon sebagai upacara penutupan. Jika akan lanjut tahun depan maka Tancep Kayon dalam rangka menegaskan perjalanan proses satu tahun.

Dikarenakan Tancep Kayon berada pada dua kemungkinan di atas maka ‘sifat’ Gugurgunung tidak banyak terlibat, lebih berjarak dan hanya mendapat laporan perkembangan saja atas segala proses yang ditempuh keluarga Gugurgunung. Semua hal direngkuh, dipikirkan, disunggi sebagai hajat bersama. Baik pra, saat, dan paska acara. Persembahan berupa perform, dan tanda kegembiraan lain dirembug tanpa melibatkan ‘sifat’. Yang membahagiakan, ternyata kegiatan ini senantiasa mendapat tanggapan dan respon dari berbagai pihak yang tidak hanya dari area Ungaran atau Semarang. Saudara Maiyah seperti dari Tuban, Pasuruan, Jogja, Kendal, misalnya, pada beberapa kali Tancep Kayon termasuk pada tahun ini ikut merasa terpaut untuk terlibat pada kegiatan ini. Bahkan, pada saat acara masih dihadiahi kunjungan dari puluhan Simpul yang turut serta ngombyongi upacara yang seolah-olah menjadi momen terakhir Majlis ini.

Pada tahun ini, tanpa dinyana saudara Magelang (Maneges Qudroh) menghadiahi dengan menghadirkan grup Jodo Kemil yang sudah sering memghiasi acara Maiyahan di Maneges ataupun Mocopat Syafaat.

Cara ini sudah menjadi tradisi yang berlangsung sejak tahun pertama perjalanan Gugurgunung. Tahun ini Tancep Kayon menjadi akan yang ketiga kalinya. Agar mengingat kembali proses, mengenang perjalanan, evaluasi, dan membangun sikap secara lebih tegas dari hasil bahasan dan gapaian yang telah ditempuh.

Menurut ‘sifat’ Gugurgunung, tradisi ini akan memberikan bukti secara akurat tentang bagaimana kreatifitasnya, tanggungjawabnya, solusi-solusi yang ditempuh, bagaimana kekompakan, sayuk rukunnya, menjaga irama, inisiatif dan kerjasama antar dan inter personalnya para wadyabala Gugurgunung. Bukti tersebutlah yang akan menjadi dasar bagi ‘sifat’ untuk menetukan apakah Majlis Gugurgunung perlu dilanjutkan atau tidak.

 

Tahun 2015 : Tancep Kayon – Sandal Peradaban

Tahun 2016 : Tancep Kayon – Kembul Malaikatan

Yang akan dilaksanakan tahun ini :

Tahun 2017 : Tancep Kayon – Serat Pamomongan