Seperti biasanya rutinan majlisan 19an yang berpindah pindah tempat acaranya, pada hari Jum’at tanggal 19 mei 2017 ini bertempat di rumah Orang Tua Mas Norman yang beralamat di Srikaton Utara III Ngalian Semarang. Acara 19an kali ini ada dua kegembiraan yang istimewa, yang pertama hadirnya dulur-dulur dari Gambang Syafaat, yang dimana acara 19an ini dulunya dulur-dulur dari Gambang Syafaat ikut memprakarsainya, malam hari ini seperti reuni berkangen-kangenan mengingat sejarah adanya acara 19an. Dan yang kedua hadir juga Mas Firman yang baru saja pindah dari Jawa Timur ke Jawa Tengah yang tepatnya di kota Semarang, beliau juga aktif sebagai jamaah Padang Mbulan dan Bangbang Wetan.Continue reading
Tag Archives: cangkruk
Dimana Langit Dipijak, Disitu Bumi Dijunjung
Majlisgugurgunung:: Malam Minggu terakhir di bulan ini tanggal 24 september 2016 merupakan malam rutin untuk Majlis maiyah gugurgunung Ungaran berkumpul dalam acara Cangkruk Budidoyo. Bertempat di Taman Bermain Qomaru Fuady, Balongsari, Ungaran.
Tepat pukul 21.00 WIB Mas Dian sebagai moderator membacakan susunan acara. Dimulai dengan menyanyikan tembang Gugurgunung bersama seluruh jama’ah, lalu pembacaan al Fatihah dan wasilah untuk kanjeng Nabi Muhammad SAW, sahabat, aulia, leluhur, Bapak maiyah Muhammad Ainun Nadjib, serta untuk seluruh jama’ah yang dipimpin oleh Mas Tyo, dan dilanjutkan dengan pembacaan munajat maiyah yang dipimpin oleh Mas Jion. Lalu karena ada beberapa jama’ah yang baru pertama kali hadir maka dilakukan perkenalan terlebih dahulu untuk lebih meningkatkan kemesraan paseduluran.
Usai jama’ah membaca buletin bulanan yang telah dibagikan, dimana berisikan reportase bulan lalu dan mukadimmah edisi bulan ini kemudian ditambahkan sedikit oleh Mas Mufid dari maiyah Bahurekso Kendal; Continue reading
Dimana Langit dipijak, DisituBumiDijunjung
Mukadimah Majlis Gugur Gunung
Edisi 24 September 2016
Dimana Langit dipijak, Disitu Bumi Dijunjung
Sebuah kata mutiara yang dibalik. Dengankondisi model dancarahidup yang sudahbanyakterbalik, tampak kata-kata mutiara akan menjadi kehilangan makna kecuali jika dibalik. Masyarakat kita sebelumnya sangat menjunjung tata karma, dan menghormati kebudayaan oranglain dimana ia bertempat. Masyarakat kita telah mampu mengalahkan atau menggerus atau menggugurkan identitas pribadinya untuk bisa menyatu dengan lingkungan baru yang ia tinggali.
Namun sekarang, fenomenanya justru tidak seperti itu. Ada keinginan yang begitu kuat untuk tampil, tampak di permukaan, kondang dengan cara apapun. Baik dengan prestasi maupun dengan minus prestasi. Bagaimana caranya dimanapun berada untuk menampilkan diri. Semakin controversial semakin baik karena imbasnya sama, terkenal atau menjadi viral. Banyak istilah untuk menjembatani sikap individualistic sepertiitu, seperti : jadilah dirisendiri/be yourself, narsis, selfie, sosialita … Beberapa bagian idiom mengandung anjuran yang positif namun yang pasti, baik itu anjuran positif maupun negative akan memiliki dampak distorsi.Continue reading
MOCO (Membaca)
Sukun
Majlisgugurgunung:: Malam ini tanggal 27 Agustus 2016 merupakan malam rutin cangkruk budidoyo Majlis Maiyah Gugur Gunung Ungaran. Acara dimulai pada pukul 21.00 dengan dipimpin oleh Mas Agus. Lalu Mas Ari membacakan doa-doa wasilah yang ditujukan untuk Kanjeng Nabi, para Aulia, leluhur serta untuk seluruh jamaah sendiri. Usai wasilah dilanjutkan Mas Jion dengan Munajat Maiyah.
Tema malam ini merupakan Sukun, berawal dari beberapa waktu lalu pada saat melingkar berdiskusi sambil mencicipi sukun kukus di rumah Mas Jion. Lalu terbesit untuk mengupas beberapa hal tentang sukun. Walaupun nantinya dapat dilebarkan lagi sayap-sayap diskusinya dan tidak terpatok pada buah sukun itu sendiri.
Banyak sekali pengetahuan tentang manfaat serta keterangan yang akan kita peroleh di jejaring internet tentang sukun. Baik dari tanamannya, manfaat yang dipandang dari segi kesehatan ataupun empiris dll. Namun bukan sekedar bentuk jasadiahnya yang kita bahas disini, sehingga bukanhanya makanan dalam bentuk jasad saja yang akan kita peroleh melainkan dalam bentuk-bentuk yang lain. Agar kita mampu mempersaudarakan antara rasa dengan jasad. Serta supaya kita mampu untuk sugih pangroso dan sugih panggraito agar memiliki patrap silo yang lebih baik.Continue reading