Wismo (Cumawis lan Momot)

Wismo (Cumawis lan Momot)

Wismo (Cumawis lan Momot)

Majlisgugurgunung:: Wismo (dibaca dalam ejaan jawa) atau omah (rumah) sudah menjadi kebutuhan primer bahkan menjadi impian oleh setiap orang tentunya.

Membangun wisma tentunya tidak mudah, diperlukan daya dan upaya baik tenaga maupun biaya. Namun disini kita tidak sedang mengulas bagaimana membangun omah dengan biaya yang murah Efektif, efisien, durabble bahkan tahan gempa. Tetapi disini kita akan mencoba membangun diri kita sebagai wismo ( cumawis lan momot) yang memposisikan dan mempersiapan jiwa dan diri kita sebagai wismo.

Cumawis
To serve (melayani) atau ngladeni, yaitu memahami bahwa diri kita adalah sebagai abdi yang mengabdi kepada Allah SWT sebagai hubungan vertikal (hablumminallah) dengan melaksanakan apa yang menjadi perintahNya. Sedang dalam hubungan antar sesama (hablumminannas) bagaimana kita bisa mengabdi dan berbagi dengan sesama tentunya dengan dilandasi dengan hanya karena Allah SWT. Bahkan dalam memuliakan tamu dengan ngladeni memberikan apa aja yang kita punya walaupun secangkir air putih dengan iklas karena Allah maka Allah akan memuliakan kita dan menambah kenikmatan kita dalam bersyukur.

Momot
Bisa menampung siapa saja, memberikan pengayoman kepada siapa saja. Dengan begitu bisa memberikan rasa nyaman kepada siapa saja.

Membangun wismo;
Wirogo
Dalam membangun bangunan tentunya diperlukan kontruksi yang kuat, wirogo sebagai kontruksi bangunan wismo agar menjadi kuat, maka raga kita harus diberdayakan dan prigel. Dengan demikian diri kita menjadi bakoh atau kuat, sehingga kita bisa menjadi pengayom.

Wiromo
Dalam membangun harus dengan irama. Tidak grusa grusu, sehingga bangunan menjadi presisi. Bangunan diri kita akan mejadi bangunan yang indah untuk dilihat. Diri kita lebih bisa luwes dalam menampung siapa saja.

Wiroso
Sebuah wismo yang bagus indah dan megah belum tentu nyaman untuk di singgahi / ditamoni (jawa) kalau tuan rumah tidak bisa menyajikan rasa yang ramah bahkan dihidangkan makanan yang enak pun terasa tidak enak. Maka, nyambung roso sangat penting dalam di diri kita, sehingga bisa dekat dalam persaudaraan.
Dengan membangun wismo dengan wirogo, wiromo dan wiroso berharap bisa menjadi baiti jannati jannatul maiyah.

Facebooktwittertumblr
Posted in Mukadimah.