Mantra Sesrawungan

Diperlukan Kehidupan atau Numpang Hidup

Kahanan kehidupan yang akan datang mempunyai berbagai probabilitas :

Bisa jadi tidak ada masalah, banyak masalah, atau kompleksitas masalah.

 

Konstantanya adalah :

“Kahanan yang akan datang, sangat dipengaruhi oleh apa yang kita lakukan sejak saat ini”. Perubahan dimulai dari masing masing diri secara bersama sama sejak saat ini. Representasi Sinau Bareng menuju Sinau Perubahan.

 

Benih/Niat/Nawaitu, yang kami rapalkan dalam bentuk MANTRA, demikian :

“Yen awitane nganggo jujur, bakal akeh wong kang dipimpin kejujuran, isin apus-apus, ewondene yen diawiti nganggo ngapusi, bakal akeh wong musuhi wong jujur.

 

Yen awitane jejeg lan bener, bakal akeh wong kang ora seneng maring kelicikan, ewondene yen diawiti nganggo kelicikan, bakal akeh wong musuhi wong jejeg.

 

Yen diawiti nganggo roso pengabdian, bakal akeh wong ngluru nikmate lan berkahe keadilan, ewondene yen diawiti nganggo roso kuwoso, bakal akeh wong2 sing podho ngendelke keluargane sing nduwe kuwoso lan kang bakal tegel mentolo tumrape kang datan nduwe kuwowo”.

 

Nah, mari kita tanya pada diri masing masing :

Sedang menyemai benih atau niat yang seperti apa, pada saat ini ?

 

Seandainya kahanan yang akan datang dimenangkan oleh yang bukan golongan kita, apakah kita tetap sanggup sembodo melaksanakan titah kehidupan dengan cara srawung yang Bener lan Pener ?

 

Apakah kita tetap sanggup untuk terus menanam atau justru malah turut serta ngrampet ?

Sanggup terus berbenah atau malah justru turut merusak ?

Sanggup untuk saling berbagai atau terus berebut ?

Biso Rumongso atau Rumongso Biso ?

 

Mari Melingkar, dan semoga tiap kehadiran terhitung sebagai Benih yang baik. Yang kemudian bisa tumbuh sebagaimana “Syajarotun Mubarokhatun”. Aamiin aamiin InsyaAllah aamiin.

Syarqiyah wa Ghorbiyah

Re View,

Majlis Gugurgunung telah mencapai usia 9 tahun perjalanan. Detailnya,  2023 ini adalah perjalanan tahun ke 1 Windu ke II. Merupakan kelanjutan atau bisa jadi sebagai pengulangan siklus dari Windu I yang  kami rangkum sebagai (Windu Sakinah). Wallahu ‘alam, Kami menggelindhing saja.

 

2023 ini adalah tahun penting. Kami mencatat, Mbah Nun pernah menyampaikan bahwa kurikulum besar tahun ini adalah “Aktivasi Ruh”.  Dan Beliu bersama Marja’ Maiyah menyusun buku “Tawashshul”. Kemudian oleh seluruh anak cucu Maiyah pada seluruh simpul Maiyah di dunia mengamalkan Tawashshulan ini menjadi amalan rutin.

 

Ikhtiar Maiyah dan Budi Daya

Majlis Gugurgunung yang sejak awal berdiri menyepakati bersama sebagai kegiatan “Cangkruk Budidoyo”, tentunya Sendiko atas Dhawuh Marja’ tersebut. 2023 terus Istiqomah menjalankan Ikhtiar Maiyah berupa Sinau Bareng yang dikemas dengan Tawashshulan sebgai Asupan BUDI, dan kegiatan lainnya berupa karya literasi dan Berkebun serta Beternak sebagai Asupan DAYA. Keduanya kami niati sebagai upaya untuk “Aktivasi Ruh”.

 

Syarqiyah wa Ghorbiyah

Awalnya tema ini terpantik oleh peristiwa Gaza. Israel VS Palestina. Peristiwa yang mempertontonkan Kekejaman sebuah penjajahan yang sangat mengerikan.

 

Dampaknya,

Timur dan Barat ramai menyuarakan teriakan yang paling Fitrah dan Universal yaitu “Tangis”

Timur dan Barat sedemikan teraktivasi aset utamanya sebagai manusia yang paling Fitrah dan Universal yaitu “Kemanusiaan”.

Timur dan Barat bersama menyuarakan bahasa yang paling Fitrah dan Universal adalah “Kasih Sayang.

Timur dan Barat sedang dibikin ngeri oleh teknologi massal yang super canggih. Namun Barat dan Timur sedang takjub oleh teknologi yang dahsyat dan mutahkir yaitu “Kesabaran”.

 

Atau boleh kita perpanjang lagi analoginya dengan cara pandang, sudut pandang, sisi pandang, ruang pandang, dst yang lebih Universal lagi, semisal :

 

Timur terbit, barat tenggelam

Timur terang, barat kelam

Timur awal hari dimulai,

Barat awal malam dimulai

 

Timur purwa, Barat purna

Timur era peradaban Nabi Adam, Barat era peradaban Nabi Muhammad.

Timur mengabarkan terang, barat merindukan terang

 

Timur adalah kita beredar ke luar dan mencari Karunia-Nya

Barat adalah beristirahat dan menelisik ke dalam dan mengunduh maghfirah Nya.

 

Atau bahkan dengan sungguh sungguh meneguhkan Bismillahi Rodhiyatan Mardhiyah,

Timur dan Barat  adalah bentang Shirotunnubuwah.

Timur dan Barat adalah bangunan kesadaran atas Ihdinasshirotol Mustaqim.

 

Allahummahdina ya Hadi

Allahummahfadzna ya Hafidz

Alhhummaryzukna ya Rozak

 

Silahkan datang dari arah mana saja, melingkar untuk Tawashshulan dan Sinau Bareng tentang Syarqiyah Wa Ghorbiyah. Semoga senantiasa dalam lingkaran kesemestaan Rizki, Keterjagaan, dan penuh limpahan Hidayah.

Warisan Laku Aji

Semua orang bisa mendapat warisan, warisan harta ataupun warisan ilmu. Warisan ilmu bisa dikejar harta. Tapi warisan harta justru sering menjauh dari ilmu. Warisan yang berguna adalah warisan yang bisa mengiringi setiap langkah. Yang tetap berguna dalam keadaan mendaki dan menukik. Kaki yang kuat, tekad yang hebat, dan niat yang tak tersekat.

 

Mari Sinau Bareng, berbincang tentang warisan di Malam Minggu terakhir Oktober ini dalam tema “WARISAN LAKU AJI”, di Komplek Perumahan Griya Surya Pringsari, rumah No. 49 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Semoga niat baik Anda untuk melangkah menyemarakkan majlis menjadi ejawantah pasinaon Laku Aji, sebelum kita sama-sama menghikmahinya saat berkumpul di lokasi.

 

MAJLIS GUGURGUNUNG

“WARISAN LAKU AJI” Sabtu, 28 Oktober 2023

Perumahan Griya Surya Pringsari No. 49

Kelurahan Pringsari, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang

Jawa Tengah

MAHARDIKA NIRSAMSARA

Secara sederhana mahardika adalah merdeka, memang demikian etimologi merdeka bermula. Nirsamsara adalah ketidak-sengsaraan. Topik ini akan mengangkat peristiwa di sebuah bumi yang tak tampak secara kasat mata. Namun energinya tetap bisa menyatu dengan peradaban bumi kasat mata. Apakah kemerdekaan itu ditandai dengan mengibarkan bendera merah putih, ataukah kesengsaraan adalah tidak ada lagi kesulitan?

 

Mari berkumpul dan sinau bareng di malam minggu ini.