Mendirikan Hidup Sejati (Tandur Kusumo Jati Wijoyo)

Bulan ini adalah pertemuan kembali setelah 2 periode gugurgunung tidak mengadakan majlisan rutin. Yakni bulan Februari dan Maret gugurgunung melebur bertepatan dengan tanggal 25 sebagai kegiatan rutin Gambang Syafaat. Demi memendam kerinduan yang mendalam, tidak tanggung-tanggung bulan ini gugurgunug menerbitkan 3 poster dengan judul dan tema yang sama hasil kreasi keluarga gugurgunung. Ini adalah impresi untuk berkontribusi dari beberapa pihak dengan menyumbangkan kreatifitas seninya untuk majlis. Seolah-olah 3 poster ini sebagai ganti 2 poster pada bulan sebelumnya yang memang tidak terbit.  Klik link berikut untuk melihat Poster mendirikan Hidup Sejati.

Apakah yang dimaksud dengankehidupan yang sejati?Apakahmaksud dari paham akan sejarah kehidupan itu sendiri atau sangkan paran kehidupan?

Ada beberapa komponen yang perlu ada dan dibina sebagai kesadaran antara lain:

  1. Kesadaran tentang siapa diri kita
  2. Kesadaran tentang asal kita (Sangkan/Minallah)
  3. Kesadaran tentang Tujuan kita (Paran/Ilallah)

Manusia yang paham akan asal dan tujuan.

Maka,”perjalanan” dari Asal menuju ke Tujuan adalah “Billah” karena kuasa Allah sehingga tiap perjalanan adalah kesadaran diperjalankan. Asal dari Allah, diperjalankan oleh Allah, bertujuan Kepada Allah. Jika kehidupan adalah titah yang beriringan dengan tugasnya adalah pengabdian maka dapat dirancangdengan detail antara lain:

– intelektualitas

– keteguhan iman

– kerelaan

Apakah kesadaran akan bisa rusak? Jika demikian maka pencarian yang abadi itu lah yang harus dicari.

Tema ini tentu saja bukan tema ringan, bukan tema yang bisa ditemukan jawabannya dengan rumus-rumus ataupun konklusi yang lahir sebagai modul-modul. Ini bahkan sesungguhnya tema yang masyarakat Gugurgunung tak satupun menjadi paling paham dan paling tahu yang kemudian memuncaki semua pengetahuan dan pemahaman dari semua pihak untuk diterapkan bersama, sebab sesungguhnya ini adalah tema yang sangat personal. Namun kita bersepakat untuk mengurai tema ini justru berangkat dari ketidaktahuan dan kesanggupan untuk belajar. Semoga niat ini menjadi tertanam sebagai benih sejak saat ini dan Allah berkehendak menumbuhkannya kemudian. Monggo hadir melingkar bersama pada malam Minggu terakhir bulan ini di Taman Bermain Qomaru Fuady, semoga pertemuan kita dihimpun Allah sebagai cahaya.

Facebooktwittertumblr
Posted in Mukadimah.